Mahasiswa Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK) Aceh meraih medali emas internasional karena karyanya menghasilkan energi hijau dari limbah tahu. Mereka mengungguli ratusan peserta dari berbagai negara di International Walisongo Science Competition 2024.
Mereka sukses mengubah limbah tahu, yang sering dianggap sebagai pencemar lingkungan, menjadi sumber energi bersih dan terbarukan berkat inovasi cerdas mereka.
Inovasi ini dipersembahkan oleh Muhammad Qardawi bersama Anisa Malau dan Raudhatul Azkia, yang berhasil menarik perhatian juri dengan proyek mereka yang berjudul “Simulation of Bio-Hydrogen Production Process Using Schlumberger Symmetry Software into a Renewable Alternative Energy Source Through the Utilization of Tofu Industry Liquid Waste.”
Dengan solusi yang mengatasi masalah pencemaran air, tim ini menunjukkan pendekatan berkelanjutan yang sangat relevan di tengah tantangan perubahan iklim dan peningkatan polusi global.
“Prestasi ini sangat berarti bagi kami,” kata Muhammad Qardawi, Selasa (30/7/2024).
“Ini adalah bukti nyata bahwa kerja keras dan inovasi dapat mengubah sesuatu yang tampaknya tidak bernilai menjadi sangat berharga. Limbah tahu yang selama ini menjadi masalah bagi lingkungan,kini memiliki potensi baru sebagai sumber energi bersih yang ramah lingkungan. Ini adalah langkah kecil namun berarti dalam upaya kita menjaga kelestarian lingkungan ke depannya” tambahnya.
Kompetisi yang berlangsung sejak 3 Juni hingga 28 Juli ini mengumpulkan ratusan peserta dari berbagai penjuru dunia, yang bersaing dalam berbagai tahapan seleksi ketat.
Mulai dari seleksi administrasi dan pengiriman scientific paper pada 8 Juli, hingga babak semifinal yang menyaring 10 tim terbaik melalui seleksi berdasarkan paper dan video proyek.
Enam tim terpilih berkompetisi di babak final, dan setelah persaingan ketat, tim USK berhasil meraih juara pertama pada 27 Juli 2024.
Dosen pembimbing tim, Dr. Ir. Farid Mulana, ST., M.Eng., yang juga Wakil Dekan Kemahasiswaan, Alumni, dan Kemitraan Fakultas Teknik USK, menyampaikan apresiasinya.
“Prestasi ini membuktikan bahwa USK adalah pusat inovasi yang sesungguhnya. Kami sangat bangga dengan pencapaian ini dan akan terus mendukung mahasiswa kami untuk menciptakan karya-karya yang memberi dampak positif bagi masyarakat dan bangsa. Dan kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional dan menghasilkan karya-karya yang berdampak positif bagi masyarakat,” katanya.
Keberhasilan tim USK tidak hanya menegaskan posisi Indonesia dalam peta inovasi global, tetapi juga membuka peluang bagi Indonesia untuk memimpin di bidang energi terbarukan. Inovasi mereka merupakan langkah maju menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.[]