Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki buka suara terkait kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh dalam beberapa hari terakhir. Menurutnya, penanganan pengungsi urusan kemanusiaan.
Dia mengaku telah menerima surat dari Kementerian Hukum dan HAM terkait penempatan pengungsi Rohingya, dan akan dibantu IOM dan UNHCR.
Terkait penolakan pengungsi, dia menyebut para bupati sudah mengimbau masyarakat agar bersabar sambil mengatur semuanya.
Saat ditanya kesediaan Pemerintah Aceh menerima pengungsi itu, Achmad Marzuki mengatakan ini masalah kemanusiaan.
“Tentunya secara kemanusiaan, ini urusannya kemanusiaan, ada waktunya, kemudian SOP-nya akan diatur lagi,” katanya kepada jurnalis, Rabu (22/11/2023).
Dua pekan ini, enam kapal pengungsi Rohingya tiba di Aceh setelah melalui perjalanan laut yang berbahaya. Teranyar, 216 pengungsi Rohingya mendarat di Pulau Weh, Kota Sabang, Aceh, pada Selasa (21/11/2023) sekitar pukul 23.00 WIB.
Ketua Panglima Laot Aceh Miftachuddin Cut Adek mengatakan enam kapal itu tiba pada 14 November di Pidie, 15 November di Pidie, 19 November di Bireuen, 19 November di Pidie, 19 November di Aceh Timur, dan 21 November di Sabang.
Jumlah mereka mencapai 1.539 orang. “Jumlahnya 1.323 orang, tambah 216 yang baru tiba di Sabang,” katanya.[]