Pemerintah Aceh menggelar Rakor Persiapan Pelaksanaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-VIII di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Selasa (14/3/2023). Rakor dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Mawardi didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Almuniza Kamal.
Rakor ini bertujuan untuk memperkuat antar instansi lintas sektoral dalam persiapan hingga pelaksaanan PKA yang akan digelar pada 19-27 Agustus 2023 di Banda Aceh.
Kemudian, menyelaraskan ragam program antar instansi dan SKPA untuk berkolaborasi, menampung masterplan atau visi misi tertentu dari masing-masing instansi dan SKPA/SKPD untuk penyesuaian konten PKA ke-VIII.
Mewakili Pj Gubernur Aceh, Mawardi menyebutkan dalam pelaksanaan PKA ke-VIII dibutuhkan dukungan dari semua pihak lantaran banyak hal yang harus dipersiapkan. Kata dia, dengan kehadiran seluruh stakeholder merupakan sinergi bersama dalam menyukseskan PKA tahun ini.
“Sudah kita dengarkan masukan serta saran yang diberikan, seperti persiapan sarana dan prasarana (transportasi) kemudian pengamanan, serta penyambutan tamu dari nasional maupun internasional yang akan kita bahas secara teknis,” sebut Mawardi.
Selain itu, Mawardi juga menyampaikan anjungan yang akan ditampilkan nantinya menjadi tanggung jawab dari setiap kabupaten/kota dari daerah masing-masing. Oleh sebab itu perlu keseriusan dalam melakukan renovasi.
Sementara Kadisbudpar Aceh, Almuniza menjelaskan lokasi PKA tahun ini difokuskan di titik yaitu Lapangan Tugu Darussalam, Taman Blang Padang, Taman Sulthanah Safiatuddin, dan Stadion Harapan Bangsa. Pemilihan keempat spot pelaksanaan PKA tersebut dilakukan untuk menghindari kerumunan dan memberikan kenyamanan serta keamanan bagi para pengunjung.
Almuniza menargetkan kunjungan wisatawan sebanyak 4 juta orang dalam event akbar tersebut. Dirinya juga akan mengundang 15 negara sahabat seperti Singapura, India, china, Oman, Dubai, Qatar, Malaysia, Amerika, Brunai , Thailand, Philiphina, dan Vietnam sebagai alat mencapai visi misi.
“Saya harap kita semua bersinergi bersama ragam peran, seperti menghadirkan pihak-pihak tertentu yang diperlukan oleh setiap instansi, dan bisa mengorganisir pertemuan atau konten acara dengan subtema tertentu, serta melancarkan ragam proses negoisasi melalui pelaksanaan kebudayaan,” ucapnya. []