Longsor parah terjadi pada jalan di kawasan Gunung Jeureula dan Sigeudok yang menghubungkan Kemukiman Lamteuba-Krueng Raya, Aceh Besar. Jalan terancam putus, memaksa warga memperbaikinya sendiri karena belum mendapat perhatian pemerintah.
Imum Mukim Lamteuba, Bahrun Yunus, mengatakan kondisi jalan rusak akibat longsor telah terjadi sekitar 5 bulan lalu. “Karena dikhawatirkan bertambah parah dan putusnya hubungan kedua wilayah itu, maka masyarakat delapan gampong sepakat bergotong rorong memperbaikinya,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/7/2023).
Mereka menyewa alat berat untuk memperbaiki jalan tersebut agar aktivitas ekonomi, pendidikan dan gerakan sosial lain dapat berlangsung.
Sementara itu, Rektor Universitas Iskandar Muda (Unida), Prof Dr Syafei Ibrahim yang memiliki kampus alam di Lamteuba menyatakan rasa bangga atas aksi spontan warga setempat dalam memperbaiki jalan saat pihak pemerintah lamban dalam penanganannya.
Didampingi Wakil Rektor III Unida, Dr Bustamam Ali, kampus tersebut ikut menjadi donasi dalam gerakan gotong royong. “Kami meminta agar pemerintah segera turun tangan memperbaiki kondisi jalan dikawasan itu yang terancam putus,” harap Prof Syafei.
Tokoh Masyarakat Lamteuba, Hamdani mengatakan wilayah tersebut saat ini memiliki sekitar 8.300 jiwa penduduk yang tersebar di 8 Gampong (desa). “Di sana terdapat tiga SD, satu MIN, satu SMP, satu SMA, dan enam pesantren,” katanya. []