BerandaHistoriMengenang Malahayati, Pahlawan Aceh Diakui Dunia

Mengenang Malahayati, Pahlawan Aceh Diakui Dunia

Published on

Hari lahir ke-473 Laksamana Malahayati atau pada 1 Januari 2024 diperingati perkumpulan Majelis Seniman Aceh di Taman Budaya Banda Aceh, Senin malam (1/1/2024). Acara diisi dengan pembacaan puisi, lagu, dan bincang-bincng tentang Laksamana Malahayati.

Ketua Umum Majelis Seniman Aceh Chairiyan Ramli mengatakan, peringatan hari lahir Laksamana Malahayati sebagai bentuk rasa syukur, setelah United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan hari lahir pahlawan perempuan dari Aceh itu sebagai Hari Perayaan Internasional.

Sebelumnya, UNESCO mengumumkan penetapan tersebut pada 22 November 2023 melalui Direktur Jenderal UNESCO, Madame Audrey Azoulay dalam Sidang Umum ke-42 UNESCO di Paris, Prancis. Di antara negara pendukungnya adalah Rusia, Turkiye, Malaysia, Thailand, Togo.

Malahayati atau lengkapnya Keumala Hayati, lahir pada 1 Januari 1550 di wilayah Kesultanan Aceh. Dari silsilah keturunannya, Malahayati masih keluarga Kesultanan Aceh, dia cicit dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah Aceh pada tahun 1530-1539.

Suaminya, Laksamana Tuanku Mahmuddin seorang pahlawan yang gigih berjuang mengusir pengaruh Portugis di Selat Malaka. Dia meninggal bersama ribuan pejuang Aceh lainnya. Kematian para pejuang itu menyebabkan banyaknya wanita Aceh yang menjadi janda.

Perjuangan Laksamana Malahayati Dikisahkan Lewat Panggung Teater

Malahayati tidak ingin hanya tinggal diam melihat situasi itu. Ia kemudian membentuk pasukan khusus inong balee, yang anggotanya sebagian besar para janda. Pada tahun 1585–1604, dia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.

Ketika itu, Malahayati memimpin 2.000 orang pasukan Inong Balee (pasukan perempuan Aceh) untuk berperang. Pada 11 September 1599, Malahayati membunuh pimpinan armada Belanda, Cornelis de Houtman dalam sebuah pertempuran di atas kapal di perairan laut Aceh.

Peristiwa itu sempat membuat geger negara-negara Eropa, khususnya Kerajaan Belanda. Akibatnya, Malahayati ditetapkan menjadi orang yang paling diburu oleh pasukan penjajah itu.

Perjuangan Malahayati terhenti sekitar tahun 1615, setelah ia gugur saat bertempur melawan pasukan portugis di Perairan Selat Malaka. Ia dimakamkan di lereng Bukit Lamkuta, Krueng Raya, sebuah desa nelayan yang berjarak 34 kilometer dari Banda Aceh.

Malahayati ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 115/TK/Tahun 2017 tanggal 6 November 2017. []

Follow konten ACEHKINI.ID di Google News




Artikel Terbaru

Mualem Bersama Ulama Karismatik Aceh Antarkan Tu Sop ke Peristirahatan Terakhir

Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka, Muzakir Manaf alias Mualem, bersama sejumlah ulama karismatik Aceh...

Presiden Dijadwalkan Hadiri Pembukaan PON XXI di Aceh

Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON XXI wilayah Aceh, Mayjen TNI (Purn) Andrie...

Tu Sop Dimakamkan dalam Kompleks Dayah di Jeunieb Bireuen

Jenazah bakal calon wakil gubernur Aceh sekaligus ulama karismatik Teungku Muhammad Yusuf A Wahab...

Video: Detik-Detik Salat Jenazah Tu Sop di Masjid Raya Baiturrahman Aceh

Ribuan warga menyalatkan jenazah bakal calon wakil gubernur Aceh sekaligus ulama karismatik Teungku Muhammad...

Zul Ilmi Tambah Perolehan Medali Emas untuk Aceh di PON XXI dari Cabor Angkat Besi

Muhammad Zul Ilmi sukses menambah perolehan medali emas untuk provinsi Aceh dari cabang olahraga...

More like this

Mualem Bersama Ulama Karismatik Aceh Antarkan Tu Sop ke Peristirahatan Terakhir

Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka, Muzakir Manaf alias Mualem, bersama sejumlah ulama karismatik Aceh...

Presiden Dijadwalkan Hadiri Pembukaan PON XXI di Aceh

Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON XXI wilayah Aceh, Mayjen TNI (Purn) Andrie...

Tu Sop Dimakamkan dalam Kompleks Dayah di Jeunieb Bireuen

Jenazah bakal calon wakil gubernur Aceh sekaligus ulama karismatik Teungku Muhammad Yusuf A Wahab...