Enam lokasi di Aceh menjadi titik pemantauan hilal oleh Tim Falakiyah Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh pada Ahad (10/3/2024) sore. Namun, hilal kemungkinan belum terlihat sehingga awal Ramadan 1445 Hijriah berpotensi jatuh 12 Maret 2024.
Ketua Tim Falakiyah Aceh Alfirdaus Putra mengatakan, rukyatulhilal di Aceh dipusatkan di Observatorium Teungku Chiek Kuta Karang Lhoknga, Aceh Besar.
Sementara lima titik lain adalah Tugu 0 KM Kota Sabang, Bukit Blang Tiron Perta Arun Gas Lhokseumawe, Pantai Lhok Geulumpang Setia Bakti Aceh Jaya, POB Suak Geudubang Aceh Barat, dan Pantai Nancala Teupah Barat Simeulue.
Menurut Alfirdaus, posisi hilal sudah di atas ufuk, tapi kemungkinan masih di bawah satu derajat. “Hilal sore hari di tanggal 29 Syakban 1445 H sudah di atas ufuk dengan data di markas Lhoknga pada posisi 0,83 derajat di atas ufuk dan elongasi 1,93 derajat,” katanya, Ahad.
Dengan posisi hilal yang sangat rendah yaitu di bawah 1 derajat, kata dia, maka hilal mustahil untuk dilihat. Bahkan beberapa provinsi di wilayah timur Indonesia, posisi hilal masih minus di bawah ufuk.
“Kemungkinan besar Syakban akan digenapkan 30 hari dan 1 Ramadan akan jatuh pada 12 Maret 2024,” kata Alfirdaus.
Sesuai kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), penentuan bulan baru hijriah harus mengacu pada posisi hilal minimal ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Meski demikian, Alfirdaus meminta masyarakat untuk menunggu sidang isbat yang dilakukan Menteri Agama terkait penetapan awal Ramadan.
“1 Ramadan 1445 H ditetapkan setelah sidang isbat berdasarkan laporan hasil rukyat seluruh Indonesia oleh Menteri Agama pada tanggal 10 Maret 2024 pukul 19.00 WIB melalui siaran televisi nasional,” katanya.[]