Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto bersama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Besar, Iskandar Ali, melakukan silaturahmi dengan nelayan di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Lam Teungoh, Kecamatan Peukan Bada, Jumat (19/05/2023).
Dalam kesempatan itu Iswanto mengatakan, silaturahmi tersebut bentuk kepedulian pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan para nelayan di Gampong Lam Teungoh.
Keterlibatan pemerintah untuk melihat secara langsung para nelayan, merupakan bagian dari upaya mengentaskan kemiskinan. “Ini merupakan langkah pemerintah untuk hadir di tengah-tengah masyarakatnya guna memberikan perhatian terhadap lingkungan sosial, pastinya kita ingin tahu keluhan masyarakat, agar pemerintah dapat memetakan serta mengambil tindakkan pasti dalam mengatasi persoalan sosial dan kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Iswanto juga menjelaskan, jika persoalan kemiskinan ekstrem akibat inflasi masih menjadi tugas besar bagi dirinya sebagai Pj Bupati Aceh Besar, itu sebabnya Iswanto terus berupaya untuk mengatasi kemiskinan dengan melakukan lobi-lobi di tingkat pemerintah pusat.
“Kita terus melakukan berbagai upaya, agar pemerintah pusat memberikan perhatian lebih kepada masyarakat Aceh Besar. Jika ada kesempatan, maka kami akan berjuang, agar angka kemiskinan di Aceh Besar terus menurun,” jelasnya.
Menurut Iswanto, nelayan merupakan produsen, karena nelayan akan menjual hasil tangkapannya ke TPI dan masyarakat. Jadi, nelayan berperan pada kegiatan ekonomi yaitu kegiatan produksi.
“Jika, produksinya tidak kita perbaiki, maka hasil dari produksi juga tidak bagus, karena nelayan berperan sebagai produsen, maka kami akan memberikan perhatian kepada nelayan di Gampong Lam Teungoh, agar produksi ikan bisa meningkat,” terang Iswanto.
Sementara itu, Panglima Laot Gampong Lam Teungoh, Afrizal menyampaikan terima kasih atas kehadiran Pj Bupati dan Ketua DPRK, karena sebelumnya belum ada kehadiran pemerintah di TPI tersebut.
Menurutnya, para nelayan sangat mengharapkan kepada pemerintah untuk dapat melakukan pengerukan badan sungai yang dangkal pada muara yang merupakan jalur masuk boat para nelayan ke TPI Gampong Lam Teungoh.
“Para nelayan mengeluh dengan kedangkalan aliran sungai di muara yang terjadi saat air laut surut tiba, sehingga boat dari laut tidak dapat bersandar dan dari TPI tidak dapat berlaut,” tutur Panglima Laut.
Afrizal berharap kepada Pemerintah Aceh Besar agar keluhan nelayan terkait kedangkalan muara menuju TPI dapat dilakukan pengerukan sehingga boat yang masuk ke TPI dalam kondisi air laut pasang surut dapat berjalan dengan lancar. []