Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait Indeks Ketahanan Daerah (IKD) untuk Penilaian Indeks Risiko Bencana. Acara berlangsung selama tiga hari 19-21 November 2023 dibuka oleh Kepala Pelaksana BPBA, Dr. Ilyas di Hotel Ayani, Banda Aceh., Senin (20/11/2023).
Ilyas dalam sambutannya mengakui penilaian IKD merupakan upaya mengukur kapasitas penanggulangan bencana baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi. Penilaian tersebut merupakan salah satu elemen penting dalam penyusunan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI). “Selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar penyusunan Kajian Risiko Bencana (KRB) maupun Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) di Provinsi Aceh,” katanya.
FGD bertujuan untuk memberikan informasi tingkat risiko bencana di Aceh. Perhitungan tingkat risiko di tiap-tiap Kabupaten/kota dilakukan dengan memperhatikan faktor hazard (bahaya), vulnerability (kerentanan), dan capacity (kapasitas).
Selanjutnya, disajikan tingkat risiko bencana di kabupaten kota sesuai dengan bahaya yang dimiliki dan gabungan dari bahaya tersebut. “Siapa melakukan apa harus tetap menjadi strategi dalam pengurangan risiko dalam mengukur IKD. Mari ajak SKPD, stakeholder dan setiap elemen masyarakat di daerah sehingga bencana ini menjadi urusan bersama,” sebut Ilyas.
Ketua Panitia, Henny Nurmayani mengatakan FGD ini dihadiri oleh 60 peserta terdiri dari 23 kabupaten/kota, 23 Bappeda kabupaten kota dan internal BPBA. “Pemateri FGD ini kami datangkan dari BNPB, dan BPBA,” Jelas Henny.
Dia berharap dengan adanya FGD ini peserta dapat melakukan penilaian indeks risiko bencana secara mandiri di kabupaten/kota masing-masing. []