Seorang nelayan ikan yang beraktifitas di Aliran Sungai Lae Kombih menemukan pakaian polisi yang menjadi korban longsor di Jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan Kota Subulussalam ke Kabupaten Dairi Sumatera Utara pada 28 Oktober tahun lalu.
“Baju itu saya temukan saat hendak memasang jaring ikan di sisi kiri sungai Lae Kombih,” jelas Kamal Tumangger, nelayan ikan kepada acehkini, Sabtu (26/10/2024).
Dia mengakui temuan atribut polisi korban longsor itu berjarak lebih kurang 200 meter dari Air Terjun Kedabuhan yang berlokasi di Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.
“Baju tersangkut di kayu di dalam air, saat baju terlihat terombang ambing di dalam air. Saya mengingat polisi yang menjadi korban longsor yang terjadi pada tahun lalu. Selanjutnya baju saya ambil dan saya serahkan kepada Kapolsek,” terangnya.
Kepala Kepolisian Resor Subulussalam, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Yhogi Hadi Setiawan membenarkan penemuan atribut Polri milik korban longsor tersebut. “Atribut berjenis baju anggota kepolisian atas nama Kurniadi yang hilang pada peristiwa longsor tahun lalu, yang bersangkutan merupakan salah satu dari tiga korban yang ikut terseret material longsor,” jelasnya.
Yhogi mengatakan, anggota kepolisian yang menjadi korban saat peristiwa longsor tersebut bernama Bripka Kurniadi. Pada saat peristiwa itu terjadi, ia bersama rekannya sedang memantau longsor yang menutupi ruas jalan di Desa Lae Ikan yang berada tidak jauh dari perbatasan provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
Setibanya di lokasi kejadian, Kurniadi melakukan pemantauan di sekitar lokasi longsor sambil mengarahkan warga dan pengguna jalan untuk menjauhi area longsor. Tidak berselang lama longsor susulan terjadi, Kurniadi bersama dua pengguna jalan ikut terseret material longsor ke arah aliran sungai Lae Kombih, dan hilang.
Saat itu Tim SAR Gabungan melakukan pencarian selama 10 hari, upaya dimulai dengan membersihkan material longsor yang berada di lokasi. Petugas SAR juga menyisir jurang di lokasi longsor dengan menggunakan tali, serta tim Arung Jeram Lae Kombih Kita menyusuri aliran sungai Lae Kombih yang berada di hilir sungai.
Namun, hingga hari ke-10 pencarian korban bencana longsor tidak ditemukan. Tim SAR Gabungan menutup Operasi SAR pada 6 November 2023.
“Tepat satu tahun, kami kehilangan salah satu bhayangkara terbaik kami. Atas penemuan atribut yang dimilikinya, yang bersangkutan dinyatakan hilang saat menjalankan tugas,” sebut Yhogi.
Selanjutnya, kata Kapolres, atribut tersebut akan diserahkan kepada pihak keluarga dan kepada yang bersangkutan akan diberikan penghargaan kenaikan pangkat setingkat di atasnya. “Penganugerahan tersebut merupakan kehormatan yang diberikan kepada korban atas pengabdiannya kepada negara,” ujarnya. []