Empat ide cerita terbaik dinyatakan lolos seleksi mendapatkan beasiswa dan akan diproduksi menjadi film dokumenter pada program Aceh Documentary Competition (ADC) 2023. ADC sendiri merupakan program inkubasi film dokumenter yang telah berlangsung selama 11 tahun.
“Ada empat ide cerita terbaik (finalis) yang pantas mendapatkan kesempatan memperoleh beasiswa dokumenter dan ide ceritanya akan diproduksi menjadi film dokumenter,” kata Program Manajer Aceh Documentary Competition, Azhari, dalam keterangannya, dikutip Selasa (12/9/2023).
Menurutnya, ide film dokumenter sineas muda Aceh menjadi karya film yang terus bisa mengedukasi, menggugah emosi, dan mengubah perspektif.
Adapun 4 ide cerita yang akan diproduksi menjadi film dokumenter sebagai berikut:
“Aji”. Sutradara Safrina &Kembang Hati asal Kota Subulussalam
Edukasi tentang penyakit aji, dampak, dan cara pengobatannya oleh korban yang pernah terkena aji untuk menghilangkan keresahan masyarakat dan memutus regenerasi pelaku aji.
“Andamkaram”. Sutradara Aufa Riza & Haris Munawar asal Aceh Barat
Seorang anak difabel yang menginginkan kebebasan, tidak mau tinggal di rumah, karena ia tidak mendapatkan kebebasan seperti yang dia inginkan dalam hidupnya. Namun, dia lebih memilih tinggal di asrama sekolahnya. Dan juga anak yang sedang melewati masa-masa pubertas dengan segala pergolakan yang terjadi dalam dirinya, serta impian seperti apa yang akan dia capai, dan pandangan sosial yang dia terima dari sekitar sebagai anak-anak berkebutuhan khusus.
“Paksa”. Sutradara Ikhwanul Kiram Bawarith & Khairul Amri asal Bireuen
Rizki seorang santri berusia 13 tahun ditekan dengan belajar yang ketat, merangkak mandiri, tidur yang tidak cukup, tidak bisa bermain seperti anak seusianya, memulai petualangan pemberontakan di pesantren.
Rizki juga memiliki geng berisi 3 orang. Dia, Mukmin dan Zaid ketiganya bertubuh kecil dengan tingkat kejahilan maksimal. Sama-sama suka melanggar tidak jemaah, berkelahi dengan teman, saling menguatkan satu sama lain ketika dihukum. Ketiganya terpaksa masuk pesantren.
Tahun kedua di pesantren, ia mulai menikmati kehidupan dan pembelajaran di sana. Ia mulai banyak berpikir. Rizki mulai sadar kenapa ayahnya selalu memberi uang saku tidak pernah cukup.
Pesantren mengubah Rizki sedikit demi sedikit, memberikan masalah untuk diselesaikan, mengajarkan tanggung jawab yang membuatnya mengerti apa itu pengorbanan dan semakin mencintai ayahnya. Terpaksa mandiri membuatnya sadar cinta seorang ibu itu melebihi apapun. Rizki kini mulai mencicil untuk membalas cinta orang tuanya, melakukan hal-hal kecil untuk membuat kedua orang tuanya senang.
“Rayuan Ringgit”. Sutradara Zuraini & Dian Raisa asal Banda Aceh
Himpitan ekonomi dan sulitnya lapangan kerja bagi sebagian masyarakat Aceh membuat mereka memilih menjadi tenaga imigran dengan cara ilegal di Malaysia.[]