Pemain Catoe Rimueng (catur harimau) Aceh Besar, Raja Angkasah berhasil meraih juara pertama setelah mengalahkan kontingen dari Kabupaten Bireuen di laga final dalam permainan rakyat pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8, berlangsung di Gedung Museum Aceh, Banda Aceh, Rabu (08/11/2023).
Koordinator Catoe Rimueng Aceh Besar, Munadi mengatakan kemenangan tersebut berkat dukungan berbagai pihak kepada peserta catoe rimueng, sehingga pada babak final berhasil meraih hasil yang membanggakan. “Kami sudah mempersiapkan selama tiga bulan, peserta itu dilatih langsung oleh Pak Silahuddin,” ujarnya.
Ia menambahkan, semoga prestasi yang telah diraih Raja Angkasah menjadi motivasi untuk selalu berkarya menuai prestasi, semangatnya selalu membara, dan menjadi penerang motivasi bagi siswa lainnya. “Selamat Raja Angkasa, jadilah generasi Indonesia yang selalu berprestasi, banggakan orang tua, banggakan guru, banggakan sekolah, dan daerah. Semangat dan sukses terus,” tambah Munadi.
Sementara itu, Raja Angkasa (15 tahun) mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan kepadanya, baik dari Pemerintah Aceh Besar maupun pelatih. “Saya sangat senang dan bangga, karena bisa menyumbangkan prestasi yang membanggakan untuk Kabupaten Aceh Besar pada PKA ke-8,” kata murid kelas 3 SMP Ingin Jaya.
Catoe Rimueng adalah permainan tradisional Aceh dengan dua jenis bidak; harimau dan kambing. Permainan taktik ini terancam punah karena jarang dimainkan oleh generasi muda.
Baca artikel berikut:
Kisah Permainan Cato Rimueng dalam Siasat Belanda Memburu Teuku Umar