Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima kunjungan Wali Nanggroe Aceh Teungku Malik Mahmud Al-Haythar, di kediaman pribadinya di Semarang, Selasa (18/7/2023). Pada kunjungan balasan ini, Wali Nanggroe didamping Staf Khusus Dr. M. Raviq.
Seperti diketahui, April 2022 lalu, Ganjar Pranowo melakukan kunjungan ke Aceh dan mengadakan pertemuan khusus dengan Wali Nanggroe di Meuligoe Wali Nanggroe, Aceh Besar.
Dalam keterangan tertulis yang diterima acehkini dari Humas Wali Nanggroe Aceh, disebutkan bahwa ada banyak hal yang didiskusikan antara Wali Nanggroe dengan Ganjar Pranowo di Semarang.
“Membicarakan berbagai perspektif membangun Aceh, yang sudah ada undang-undangan (kekhususan dan keistimewaan) tapi butuh implementasi yang lebih serius,” kata Ganjar usai pertemuan.
Menurut Ganjar, ada beberapa catatan yang harus dilakukan percepatan dalam upaya membangun Aceh, yang memiliki hak-hak khusus melalui aturan perundang-undangan. Dan hal itu penting untuk diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesia.
“Tadi Wali Nanggroe menyampaikan berbagai gambaran tentang Aceh, baik dari sisi letak geografisnya, relasinya dengan banyak negara tetangga yang ada disana, kemudian kewenangan-kewenangan yang diberikan untuk Aceh berdasarkan UU,” kata Ganjar.
Dari hasil kunjungan ke Aceh dan penyampaian Wali Nanggroe, Ganjar mengatakan bahwa Aceh memiliki potensi yang luar biasa, baik dari sisi sumber daya alam, dan didukung dengan aturan-aturan kekhususan.
“Tinggal bagaimana kita mengelola ini,” sebut Ganjar.
“Kita harapkan ke depan, program-program yang dilakukan di Aceh betul-betul dengan kekhususannya,” tambahnya.
Sementara itu, Wali Nanggroe Aceh Teungku Malik Mahmud Al-Haythar menyampaikan terima kasih atas sambutan dari orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
“Tadi kita juga fokus berdiskusi tentang pengembangan sektor ekonomi heritage dan budaya, yang menjadi salah satu konsen pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah selama ini,” sebut Wali Nanggroe.
Selain melakukan pertemuan dengan Ganjar Pranowo, Wali Nanggroe juga turut menghadiri langsung proses wisuda para mahasiswa Aceh yang telah menyelesaikan pendidikan di Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas, Blora.[]
Kami berbincang banyak soal peran Wali Nanggroe dalam mengawal pembangunan di Aceh. Provinsi ini sangat strategis baik dalam pengembangan bisnis dan ekonomi maupun secara geopolitik karena letaknya yang dekat dengan Singapura, Malaysia, bahkan sampai Tiongkok dan India. pic.twitter.com/Nfs1ovJViQ
— Ganjar Pranowo (@ganjarpranowo) April 10, 2022