Tiga korban longsor di Jalan Nasional Aceh-Sumatra Utara, Desa Lae Ikan, Penanggalan, Subulussalam, Aceh, masih hilang. Mereka tertimpa tanah longsor yang menutup badan jalan pada Jumat (27/10/2023) malam.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), total korban dalam bencana itu lima orang. Dua di antaranya selamat, meski seorang terluka parah sehingga dirujuk ke Banda Aceh.
“Tiga korban tertimbun longsor, yaitu Bripka Kurniadi, Edi Sukmawan, dan Ibrahim Pangabean,” kata Haslinda Juwita, anggota staf BPBA, Selasa (31/10/2023).
Jurnalis acehkini di Subulussalam, Yudiansyah, yang ikut dalam tim pencarian mengatakan hingga Selasa siang belum ditemukan jejak tiga korban itu. Pencarian kini mulai difokuskan di sungai Lae Kombih lantaran ada indikasi korban terseret ke aliran sungai.
“Belum ditemukan, kondisi air sungai yang keruh menjadi kendala tim,” kata Yudiansyah, Selasa siang.
Menurutnya, tim pencarian menyisir sungai itu dari sekitar titik longsor sampai ke aliran bawahnya. “Panjang sungai yang disisir 10 kilometer,” katanya.
Pencarian menggunakan perahu karet dan perahu bermesin, tergantung kondisi dasar sungai. Yudiansyah melaporkan bahwa tim mendirikan tiga titik posko pencarian, yaitu di air terjun Kedabuhan, objek wisata Sikelang, dan jembatan Lae Kombih di Dasan Raja.
Informasi yang diperoleh acehkini, kelima korban itu semula berada di titik longsor mengecek material tanah yang menutup badan jalan. Longsor susulan kemudian menimpa mereka, termasuk polisi yang mengatur lalu lintas di lokasi.[]