Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 akan segera dilaksanakan pada 4-12 November 2023, dipusatkan di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh. Tema yang diangkat adalah “Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia”.
Selama PKA, Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) akan menyajikan konsep dalam tiga lini masa yaitu Aceh masa lalu, Aceh Masa Kini, dan Aceh Masa Depan.
Pada sisi masa lalu mengangkat sejarah dan peradaban Aceh dalam konteks jalur rempah. Lalu untuk masa kini mengangkat isu terkini dalam perkembangan kebudayaan, pelestarian, pembinaan hingga pemanfaatan.
Sedangkan pada lini masa depan akan menyajikan bahwa jalur rempah Aceh dan nusantara dapat dijadikan sebagai peluang untuk mengembalikan kejayaan rempah pada masa lalu, serta mengembangkan potensinya ke masa yang akan datang.
“Isu jalur rempah di PKA-8 Kami tuangkan menjadi lima pilar melalui seni budaya, kriya dan wastra, kuliner, ramuan/obat-obatan, dan sejarah. Alhamdulillah, secara persentase progres persiapan hingga saat ini sudah mencapai 80 persen,” ujar Almuniza Kamal, Kadisbudpar Aceh dalam keterangannya Rabu 25 Oktober 2023.
Perhelatan PKA ini akan dapat dinikmati oleh masyarakat dalam beragam rangkaian kegiatan. Isinya berupa pawai budaya, seminar internasional, business matching, pertunjukan dan perlombaan seni, pameran dan expo, pasar tradisional dan produk budaya, festival kuliner, lomba permainan rakyat, festival adat budaya, festival busana, dan anugerah budaya.
“Seluruh rangkaian kegiatan PKA-8 digelar di sejumlah titik di kawasan Banda Aceh dan sekitarnya. Untuk info secara lengkap terkait jadwal, lokasi pelaksanaan dan seputar PKA, silakan kunjungi website dan akun medsos resmi @disbudpar_aceh dan @pkaceh.official,” ungkapnya.
Usung Go Green
Perhelatan PKA-8 turut mengusung konsep go green atau ramah lingkungan. Setiap pengunjung diimbau untuk ikut serta mengkampanyekan gerakan meminimalisasi penggunaan sampah plastik, dengan cara membawa tumbler dan kantong belanja sendiri, serta membuang sampah pada tempatnya.
Tim divisi kebersihan, kata Almuniza, akan menyediakan tempat sampah dan plastik terpilah. Selain itu, panitia juga menyediakan water station (stasiun air minum) agar memudahkan pengunjung membawa tumbler, sehingga dapat membatasi sampah plastik kemasan botol.
Para pengisi tenan juga diimbau untuk tidak menyediakan lagi sedotan, styrofoam dan kantong berbahan plastik di gerainya, demi meminimalisir sampah plastik pada perhelatan akbar tersebut.
“Kami sadar, hal seperti ini belum terbiasa bagi para pengunjung dan pangisi acara, tapi Kami akan terus berusaha untuk terus mengedukasikannya. Berdasarkan arahan dari bapak dan ibu Pj Gubernur Aceh, sejumlah strategi sudah kami susun agar pelaksanaan PKA nanti bisa go green. Mohon dukung aksi ini dan mari kita berkolaborasi untuk mewujudkan PKA-8 sukses dan ramah lingkungan,” pungkasnya. []