PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar Jambore MAKMUR 2024 di Aceh pada Selasa-Rabu (24-25/9) sebagai langkah strategis untuk membangun masa depan pertanian Indonesia yang lebih berkelanjutan. Acara ini bukan hanya menjadi ajang bagi para petani muda untuk saling bertukar ide dan mengasah kemampuan mereka, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan nasional.
Jambore MAKMUR 2024 melibatkan lebih dari 500 peserta, termasuk petani muda, penyuluh, serta mahasiswa dari berbagai universitas pertanian di Indonesia. Dalam program ini, para peserta mendapatkan bimbingan dan wawasan baru yang membantu mereka mengadopsi praktik-praktik pertanian modern dan ramah lingkungan.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran petani muda dalam mewujudkan ketahanan pangan dan menuju Indonesia emas 2045.
Pupuk Indonesia juga bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti Kementerian Pertanian dan lembaga swadaya masyarakat, untuk membangun ekosistem pertanian berkelanjutan. Tahun ini, provinsi Aceh dipilih sebagai tuan rumah acara karena wilayah ini dinilai memiliki potensi pertanian yang strategis.
“Jambore MAKMUR ini adalah wadah untuk para petani milenial bisa berkolaborasi, berinteraksi, dan bersilaturahmi. Karena itu, kita hadirkan petani dari banyak tempat di Indonesia. Petani muda milenial, masa depan ini milik kalian. Kalau istilah di perusahaan, petani milenial adalah pemegang saham utama Indonesia emas 2045. Sebagai pemegang saham, pasti harus mengupayakan supaya negara kita bisa mencapai tujuannya. Karena itu, saya menyambut baik program ini. Mari kita bersama-sama mencari cara supaya Indonesia bisa segera menuju ketahanan pangan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Pupuk Indonesia percaya bahwa regenerasi petani adalah salah satu kunci keberlanjutan sektor pertanian. Oleh karena itu, pada program Jambore MAKMUR 2024 turut melibatkan Taruna MAKMUR, yaitu para mahasiswa yang akan memberikan pendampingan budidaya dan memberikan layanan agronomis bagi petani yang bergabung pada Program MAKMUR.
Pada 2023 lalu saat pertama kali diluncurkan, program Taruna MAKMUR telah berhasil menjaring 76 mahasiswa yang berasal dari Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) lingkup Kementerian Pertanian RI yakni Polbangtan Bogor, Yogyakarta, Malang, Medan, dan Gowa.
Sejak diluncurkan di 2021, kata Rahmad, program MAKMUR telah sukses memberdayakan lebih dari 130.233 petani dan mencakup 328.612 hektar lahan pertanian. Hasil nyata terlihat dari peningkatan produktivitas padi sebesar 14 persen dan kenaikan pendapatan petani hingga 38 persen.
Menurutnya, dengan dampak positif ini, Pupuk Indonesia optimis bahwa program MAKMUR akan terus berkontribusi pada kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.
“Kita selalu berbicara pada sasaran pendirian negara ini adalah untuk kemakmuran rakyat, untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan sosial itu tidak mungkin terwujud kalau pangan tidak tercukupi. Oleh karena itu, kami mendorong program MAKMUR ini sebagai fondasi bagi Indonesia untuk mencapai keadilan sosial. Saya yakin dengan semangat anak-anak muda, petani milenial, bahwa Indonesia akan segera swasembada pangan dan mencapai Indonesia Emas 2045. Mari kita jadikan ini sebagai momentum, karena ini adalah Hari Tani Nasional. Mari kita jadikan Indonesia kuat dengan mewujudkan kemandirian pangan di Indonesia,” ujar Rahmad. []