Puluhan ekor anak penyu alias tukik dilepas di pantai Pasi Lambaro, Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar. Kegiatan ini rangkaian bakti sosial yang digelar Lembaga Ekowisata Pulo Aceh (LEPA) dan Forum Konservasi Penyu Aceh, Sabtu dan Ahad (9-10/9/2023).
Bakti sosial itu sebagai komitmen bersama melestarikan penyu dan menggugah giat pariwisata sebagai sumber ekonomi baru di Pulo Aceh.
“Alhamdulillah kegiatan terlaksana dengan lancar, semuanya dengan tujuan Konservasi dan pengembangan wisata di Pulo Aceh,” kata Firdaus, Ketua LEPA, Senin (11/9/2023).
Kegiatan melibatkan banyak pihak, seperti Kepala BKSDA Aceh sebagai sekretaris tim dan juga BPKS Sabang, DLHK Aceh, Satker Kementerian Kelautan dan Perikanan, akademisi USK dan Poltek Kelautan dan Perikanan, Universitas Abulyatama Aceh, serta Muspika Pulo Aceh, LSM peduli lingkungan, WCS IP Program, dan Panglima Laot Pulo Aceh.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa pentingnya menjaga habitat yang dilindungi serta bisa menjadikan pengelolaan penyu sebagai destinasi wisata minat khusus seperti di provinsi lain,” kata Firdaus.
Selain pelepasan tukik, turut digelar bersih pantai, mitigasi penanaman pohon pantai, penyelaman oleh aktivis lingkungan untuk membersihkan terumbu karang, serta diisi dengan bincang-bincang interaktif potensi kelautan dan perikanan Pulo Aceh.
Masyarakat pulo Aceh yang diwakili Sekretaris Gampong Gugop berterima kasih terhadap dukungan kepada kelompok masyarakat di Pulo Aceh dan berharap kegiatan seperti ini dapat bermanfaat bagi pengembangan pariwisata Pulo Aceh ke depan.[]