Perairan laut di kawasan Pelabuhan Dagang Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, diduga tercemar material bijih besi yang bercampur lumpur dan tanah. Imbas pencemaran tersebut air laut menjadi keruh berwarna cokelat.
Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh Ahmad Salihin mengatakan, air laut keruh di kawasan pelabuhan Tapaktuan itu diduga imbas dari material bijih besi yang jatuh saat pengangkutan.
“Kejadian itu hari ini, hasil laporan dari tim Walhi Aceh di sana, air laut merah bercampur cokelat dan keruh akibat lumpur bercampur tanah tersebut,” kata Ahmad Salihin, Kamis (3/8/2023).
Menurut Walhi, sisa lumpur yang tercecer di dermaga ikut mencemari laut saat pembersihan dengan disiram dan dibuang langsung ke laut.
Shalihin mengatakan organisasinya akan memantau peristiwa itu yang berimbas merusak biota dan ekosistem laut dan mengganggu perekonomian nelayan.
Walhi Aceh meminta penegak hukum dan pemerintah Kabupaten Aceh Selatan dan Pemerintah Aceh untuk meningkatkan pengawasan terhadap berbagai aktivitas pengangkutan material bijih besi melalui pelabuhan tersebut agar beroperasi sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
“Sehingga tidak ada yang dirugikan, termasuk dalam tata kelola lingkungan hidup dan operasionalnya tidak melanggar hukum,” jelasnya. []