Dalam rangka mempercepat informasi tentang perkembangan paham keagamaan, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Aceh menggelar kegiatan bimbingan teknis fasilitator pembinaan masyarakat sekitar wilayah berkembangnya aliran paham keagamaan Islam. Bimtek yang digelar di Hotel Permata Hati, Banda Aceh, 20-22 Mei 2023, diikuti sejumlah ormas Islam dan pengurus masjid.
Kegiatan Bimtek tersebut menghadirkan Prof. Dr. Damanhuri Basyir, Asisten Intelijen Kejati Aceh, Dr. Mukhlisuddin Ilyas dari FKPT Aceh, dan Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Teungku Faisal Ali sebagai pemateri.
Kakanwil Kemenag Aceh Drs Azhari mengatakan, paham keagamaan yang menyimpang disampaikan melalui doktrin-doktrin. Menurutnya, ada paham keagamaan yang gampang mengkafirkan orang lain.
“Perlu diwaspadai, memang kadang diawali dengan bacaan atau pemahaman yang tidak wasatiyah, kemudian begitu tidak sama dengan cara mereka beribadah, berpakaian maka dianggap orang lain tidak sah, kafir, sesat dan sebagainya,” ujarnya.
Sebab itu, kata Azhari, menjadi tugas Kemenag untuk menjadi penerang dan menyampaikan informasi dan pemahaman yang benar kepada masyarakat.
“Ini kita dari Bimas, dari masjid perlu menyampaikan bahwa agama Islam banyak pandangan. Yang penting secara aqidah, secara hukum pokok tidak bertentangan, tapi kalau yang cabang, furuiyah tentu ada perbedaan,” ujar Azhari.
“Hal yang besar bisa diperkecil yang kecil bisa dihilangkan. Kalau ada yang keliru segera dibahas,” tambahnya.
Pelaksana Tugas Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra, menyampaikan bahwa kegiatan bimtek ini merupakan program prioritas Kementerian Agama.
Menurutnya, paham keagamaan yang menyimpang perlu diwaspadai terutama pada tahun politik.
“Apalagi menuju tahun politik banyak sekali lembaga keagamaan muncul untuk kebutuhan tertentu,” ujarnya. []