Jemaah haji Aceh yang meninggal dunia di Makkah kembali bertambah satu orang. Total kini ada tiga jemaah haji asal Aceh yang meninggal saat menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Seorang jemaah haji asal Kabupaten Aceh Tengah, Muhammad Umar Ardik (78 tahun) meninggal dunia di Makkah, Minggu (9/6/2024) pukul 06.34 Waktu Arab Saudi (WAS),” kata Ketua PPIH Embarkasi Aceh, Azhari, dalam keterangannya, Minggu sore.
Azhari menyampaikan bahwa Muhammad Umar adalah jemaah haji yang tergabung kelompok terbang (kloter) Embarkasi Aceh BTJ-05. Jemaah asal Kampung Kede Lah, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah, tersebut meninggal dunia di Rumah Sakit Al-Noor, Makkah.
Menurut sertifikat kematian (CoD) yang dikeluarkan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Muhammad Umar didiagnosa mengalami gangguan pernapasan berat (Acute Respiratory Distress Syndrome).
Azhari juga mengatakan bahwa pihak maktab sedang melakukan pengurusan jenazah dan almarhum akan disalatkan setelah salat Zuhur di Masjidil Haram, Makkah.
“Mari kita doakan semoga almarhum diampuni segala dosanya, diterima segala amal ibadahnya dan ditempatkan di sisi Allah Swt,” ujarnya.
Azhari menyebutkan saat ini sudah tiga jemaah haji Aceh yang meninggal di Tanah Suci, yakni Ruhamah binti Hasan Amin (84 tahun) asal Kota Sabang, Muhdin Ibrahim Ahmad (62 tahun) asal Bireuen, dan Muhammad Umar Ardik (78 tahun) asal Aceh Tengah.
Kata Azhari, Pemerintah Indonesia memfasilitasi badal haji bagi jemaah yang berhak. Seperti, jemaah haji yang meninggal dunia sebelum puncak haji dan mereka yang dirawat karena sakit.
Secara regulasi, jelas Azhari, ada tiga kelompok jemaah haji Indonesia yang bisa dibadalhajikan melalui program pemerintah.
Pertama, jemaah yang meninggal dunia di asrama haji embarkasi atau embarkasi antara, saat dalam perjalanan keberangkatan ke Arab Saudi, atau di Arab Saudi sebelum wukuf di Arafah.
“Kedua, jemaah yang sakit dan tidak dapat disafariwukufkan. Dan ketiga, jemaah yang mengalami demensia,” ujarnya.[]