Jeje Zhuang, kreator konten asal Provinsi Sumatra Utara, yang lebih dikenal ‘Ratu Mukbang’ menyebut Aceh sebagai salah satu kota paling aman di Indonesia. Ia memberi penilaian ini setelah liburan beberapa hari ke Aceh medio Juni lalu.
Dalam sebuah video unggahan di akun TikTok @jejezhuangofficial, ia menilai Aceh salah satu daerah teraman karena tidak ada premanisme, pungli, cat calling, minim kriminalitas, hingga tukang parkir di tempat tertentu saja.
Lantas, benarkah Aceh salah satu daerah teraman di Indonesia?
Menjawab hal ini acehkini mengakses data Badan Pusat Statistik (BPS). Dalam Statistik Kriminal 2022—data paling baru—BPS menempatkan Aceh dalam sepuluh besar provinsi dengan tingkat kejahatan yang dilaporkan ke polisi terbanyak pada 2021.
Dalam data tersebut, Provinsi/Polda Aceh menempati urutan ke-10 dari seluruh Indonesia. Jumlah kejahatan yang tercatat pada tahun itu 6.651 kejadian.
BPS menyebut Sumatera Utara mencatat jumlah kejahatan terbanyak (36.534 kejadian), disusul Polda Metro Jaya (DKI Jakarta dan sekitarnya) 29.103 kejadian, dan Polda Jawa Timur (19.257 kejadian).
Sementara itu, Provinsi Kalimantan Utara, Maluku Utara, dan Sulawesi Barat merupakan tiga wilayah dengan jumlah kejahatan paling sedikit dengan jumlah kejadian kejahatan berturut-turut sebanyak 971 kejadian, 1.008 kejadian, dan 1.500 kejadian.
Adapun pada data statistik risiko terkena kejahatan, Aceh menempati posisi ke-14 dari seluruh Indonesia. Menurut BPS, 125 per setiap 100 ribu penduduk di Aceh menjadi korban kejahatan.
Dapatkah data ini menjadi dasar melihat urutan daerah teraman di Indonesia?
BPS menyebut jumlah kejahatan (crime total) dan tingkat risiko terkena kejahatan (crime rate) tersebut menggambarkan peristiwa kejahatan secara makro dan umum.
“Angka kejahatan ini dapat lebih bermanfaat khususnya dalam menggambarkan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dan tingkat kerawanan suatu wilayah apabila dilihat secara lebih detail,” tulis BPS.[]