Jumat, Maret 29, 2024
More
    BerandaNewsKhasBelajar dari Lukman di Pidie: Pangkas Rambut Gratis dari Jemaah Facebook

    Belajar dari Lukman di Pidie: Pangkas Rambut Gratis dari Jemaah Facebook

    Published on

    Warga Pidie, Aceh, ini aktif dalam pelbagai aksi sosial membantu yatim dan orang kurang mampu: pangkas rambut hingga les bahasa Inggris gratis. Dana bersumber dari donatur yang dikenal via Facebook.

    Anak-anak dengan rambut klimis itu tersenyum sambil angkat jempol. Di tangan yang lain, mereka memegang kertas bertulisan: pangkas rambut gratis. Di gambar yang diunggah di akun Facebook Lec Pidie, tulisan itu disertai ucapan terima kasih lengkap dengan nama pemberi sumbangan.

    Di balik itu, ada Lukman penghubung donatur dari berbagai daerah, bahkan negara, untuk berdonasi ke anak yatim dan miskin di Kabupaten Pidie, Aceh. Pria Blang Lhok Kaju, Kecamatan Indrajaya, itu menargetkan ada 500 anak ikut pangkas rambut gratis selama Ramadan tahun ini.

    “Dari awal Ramadan sampai kini, anak yang rambutnya sudah dipangkas hampir 300 orang,” kata Lukman (39) kepada acehkini, Ahad (16/4/2023).

    Di deretan penyumbang, misalnya, ada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh M Rizal Falevi Kirani dan tokoh nasional asal Aceh Nezar Patria. Yang unik, Lukman tak pernah bertemu sebagian besar para penderma itu.

    Belajar dari Lukman di Pidie Pangkas Rambut Gratis dari Jemaah Facebook
    Dana untuk aksi sosial pangkas rambut hingga les bahasa Inggris gratis yang digagas Lukman bersumber dari donatur yang dikenal via Facebook.

    “Kebanyakan orang yang melihat di Facebook. Bahkan ada donatur dari Singapura, Canada, Australia, Qatar, dan Arab Saudi,” ujarnya. Tiap ada donasi, Lukman melaporkan penggunaannya melalui unggahan Facebook atau mengirim langsung ke donatur.

    Pangkas rambut gratis ini telah berjalan tiga tahun terakhir: rutin tiap bulan, bukan hanya Ramadan. Lukman bahkan datang ke pesantren-pesantren mencari santri berambut panjang yang kekurangan uang buat biaya pangkas.

    “Idenya timbul karena melihat santri yang kekurangan biaya sehingga inisiatif kami memangkas rambut mereka agar rapi,” ucap Lukman.

    Saat Ramadan, pangkas gratis kemudian menyasar anak-anak yatim dan kurang mampu di Kecamatan Indrajaya, Delima, dan Pidie-kawasan dekat rumah Lukman. Ia berpikir buat memberi bantuan demikian karena menjelang lebaran biasanya bantuan berupa baju, santunan, atau sembako telah ada yang memberikan. “Jadi kami jangan lagi menimbun gunung,” tuturnya.

    Hal serupa dilakukan Lukman dan timnya ketika sekitar 180 pengungsi Rohingya mendarat di Muara Tiga, Pidie. Mereka memangkas rambut orang-orang terusir dari negaranya di Myanmar itu.

    Dalam bulan suci, Lukman turut membagikan nasi kotak untuk berbuka puasa orang kurang mampu. Saban hari, setidaknya ada 80 bungkus diantar langsung ke rumah penerima.

    Les Bahasa Inggris Gratis

    Bagi Lukman, pangkas rambut gratis dan berbagi ke orang kurang mampu itu hanya ‘sampingan’ dari tugas sosialnya paling utama: les bahasa Inggris gratis. Digelar sepekan sekali tiap Ahad pagi, anak-anak mengaji dan belajar bahasa Inggris di halaman rumah Lukman di Blang Lhok Kaju.

    Karena itu, tempat belajar ini diberi nama Lhok Kaju English Center (LEC) Pidie. Tapi bagi Nezar Patria, LEC itu bermakna Lukman English Center.

    Belajar dari Lukman di Pidie Pangkas Rambut Gratis dari Jemaah Facebook
    Lukman mengajar bahasa Inggris kepada anak-anak di halaman rumahnya di Blang Lhok Kaju.

    Terpisah dalam empat kelas, total anak yang belajar di sana 100 orang. “Karena di gampong, jumlahnya pasang surut. Hari-hari biasa sekitar 40-50 orang,” ujarnya.

    Usia anak-anak itu mulai dari SD dan SMP. Selain di Indrajaya, dulu LEC sempat buka kelas lain di Kecamatan Pidie dan Peukan Baro. Tapi tidak bertahan lama karena kendala biaya. Tak jarang, Lukman menyisihkan gajinya sebagai tenaga kontrak Program Keluarga Harapan di Dinas Sosial buat menopang kegiatan itu.

    Momen yang membuat Lukman dan relawan lain bersemangat adalah ketika anak-anak yang diajarkan meraih nilai bahasa Inggris yang baik di sekolah. “Kadang-kadang ada guru sekolah mereka yang mencari tahu tempat belajar ini,” kata Lukman.

    Ia mengajar bahasa Inggris sejak awal 2005, sebulan setelah tsunami Aceh. Awalnya ia prihatin banyak anak-anak tak sekolah karena bencana itu. Masa itu, Lukman masih mahasiswa semester 6. Ia kuliah jurusan Pendidikan Agama Islam di Universitas Muhammadiyah cabang Sigli.

    Sebelum itu, sekolah tingkat SMP ia ambil di Sekolah Teknik jurusan las. Lepas dari sana, ia lanjut ke SMK Negeri 2 Sigli jurusan las. Namun minat bahasa Inggrisnya sangat besar. Ia ikut les dan belajar autodidak. “Yang kuliah bahasa Inggris istri saya,” katanya.

    Belajar dari Lukman di Pidie Pangkas Rambut Gratis dari Jemaah Facebook
    Digelar sepekan sekali tiap Ahad pagi, anak-anak mengaji dan belajar bahasa Inggris gratis di halaman rumah Lukman di Blang Lhok Kaju.

    Bertahun-tahun mengajar bahasa Inggris, Lukman baru mengurus izin tempat mengajarnya enam tahun ini. Itu pun setelah ada dorongan beberapa pihak agar lembaganya resmi, juga donatur tak ragu menyumbang.

    Tapi suatu kali justru Lukmanlah yang ragu. Berulang kali menerima kiriman donasi dari seseorang dari Singapura, Lukman berpikir macam-macam. “Suatu kali saya menolak, karena saya tidak kenal orangnya,” ujarnya.

    Warga negeri Temasek itu bercerita ke Lukman bahwa baru kali ini ada orang yang menolak sumbangan darinya. “Kalau begitu saya akan terbang dari Singapura, dan dia benar-benar datang ke sini,” kisahnya. Kepada Lukman, warga Singapura itu mengaku masih keturunan Aceh.

    Lantas, berapa donasi paling besar yang diterima Lukman? Ia menyebut ada derma yang mencapai Rp 20-25 juta. Ada juga Rp 3 hingga 5 juta. Ia kembali menegaskan bahwa penyumbang tak ia kenal sebelumnya. “Allah yang meyakinkan orang-orang yang tidak saya kenal ini,” ujarnya.

    Follow konten ACEHKINI.ID di Google News



    Artikel Terbaru

    Gubernur Aceh Harap BPK Audit Laporan Keuangan Secara Independen

    Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Bustami, mengharapkan tim Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dapat melaksanakan...

    Gampong Lueng Ie di Aceh Besar Jadi Kampung Bebas Narkoba

    Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto menghadiri lauching Kampung Bebas Narkoba (KBN) yang...

    Angin Puting Beliung Terjang Aceh Tenggara, Rusak Rumah dan Pohon

    Bencana angin puting beliung melanda Kabupaten Aceh Tenggara pada Rabu (27/3/2024) sekitar pukul 17.20...

    LBH Banda Aceh: Pengusiran Pengungsi Rohingya Akibat Kelalaian Negara

    Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Banda Aceh mengecam pengusiran pengungsi Rohingya di Kabupaten Aceh Barat....

    Ketua MPU Aceh Barat Minta Warga Bijak Tanggapi Kedatangan Pengungsi Rohingya

    Keberadaan pengungsi Rohingya di wilayah Aceh Barat memicu beragam respon dari warga, termasuk penolakan....

    More like this

    Gubernur Aceh Harap BPK Audit Laporan Keuangan Secara Independen

    Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Bustami, mengharapkan tim Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dapat melaksanakan...

    Gampong Lueng Ie di Aceh Besar Jadi Kampung Bebas Narkoba

    Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto menghadiri lauching Kampung Bebas Narkoba (KBN) yang...

    Angin Puting Beliung Terjang Aceh Tenggara, Rusak Rumah dan Pohon

    Bencana angin puting beliung melanda Kabupaten Aceh Tenggara pada Rabu (27/3/2024) sekitar pukul 17.20...