Dana abadi pendidikan sudah lama menjadi pembicaraan di kalangan legislatif dan eksekutif di Aceh. Dana tersebut masih tersimpan di Bank Aceh Syariah, awalnya disisihkan dari APBD sejak 2003. Jumlah total dana abadi pendidikan sekitar Rp1.3 triliun.
Hal tersebut disampaikan Ketua Banleg DPR Aceh, Mawardi, selesai pertemuan penjadwalan pembahasan Rancangan Qanun (Raqan) Dana Abadi Pendidikan Aceh, di ruang pertemuan Banleg DPR Aceh, Selasa (2/5/2023). Pertemuan dihadiri pimpinan dan anggota Banleg, dan tim perwakilan Pemerintah Aceh.
Menurut Mawardi alias Tgk Adek, Raqan ini penting untuk dibahas tahun 2023 dan wajib selesai karena publik sudah lama menunggu kabar dana abadi pendidikan Aceh ini, “ada juga yang berpandangan dana tersebut sudah tidak ada lagi, ya beragam komentarlah,” katanya.
Raqan dan jadwal yang dibuat akan memberikan pesan kepada semua pihak bahwa dana abadi pendidikan tersebut masih ada, dan agar dapat dimanfaatkan maka dibuatkan Qanun
“Pimpinan DPR Aceh dan kami di Banleg sepakat bahwa dana ini dipergunakan untuk pengembangan kapasitas dan keahlian Sumber Daya Manusia (SDM) Aceh, SDM generasi itu mutlak dan wajib disiapkan, kita mesti serius melakukannya,” jelas Tgk Adek
Perlu diperhatikan berbagai hal untuk memastikan pengelolaannya secara obyektif dan menguntungkan serta merata seluruh Aceh. Betul-betul diperuntukkan untuk pengembangan SDM generasi Aceh berdasarkan kebijakan pengelolaan SDM. “Sehingga 10-20 tahun ke depan, Aceh dapat keluar dari kemiskinan, meciptakan lapangan kerja dan SDM Aceh mampu berkompetisi di kawasan Asia Tenggara ini,” harapnya.
Pihaknya komitmen untuk membahas Raqan secara seksama dan membuka peluang untuk membahasnya di beberapa Kabupaten/kota, untuk menyerap aspirasi dapat lebih partisipatif mempertimbangkan masukan dari daerah.
Harapannya, dana abadi pendidikan mampu meningkatkan kualitas SDM agar generasi mampu berfikir strategis, berperan aktif dalam merencanakan pembangunan dan mengimplementasikannya. “Sehingga investasi ini dapat dikonversikan dalam bentuk nilai dan kapital secara jangka menengah dan panjang,” tutup Tgk Adek. []