Sebagian wilayah di Kota Subulussalam menjadi langganan bencana banjir setiap tahunnya, jika hujan deras mengguyur. Menanggapi hal tersebut, Pj Wali Kota Subulussalam, Azhari mengatakan akan melakukan evaluasi penanganan banjir dan bencana alam.
Hal itu disampaikan Azhari saat meninjau langsung lokasi banjir genangan yang terjadi di Desa Subulussalam Timur, Sabtu malam (17/8/2024). Evaluasi akan dilakukan bersama instansi terkait dan ahli untuk mengantisipasi peristiwa yang berulang setiap tahunnya. “Mitigasi akan kita lakukan untuk mengurangi risiko bencana baik sebelum maupun setelah banjir terjadi,” ungkapnya.
Menurut Azhari, ada beberapa faktor yang menyebabkan wilayah yang berada di perbatasan Aceh dan Sumatera Utara ini sering dilanda banjir. Selain curah hujan yang tinggi, Kota Subulussalam secara geografis berada di muara sungai berasal dari aliran sungai yang hulunya berada di wilayah kabupaten lain.
“Sungai Souraya misalnya, selain menjadi muara anak-anak sungai di wilayah Subulussalam, Lae Souraya juga merupakan hilir air sungai yang berasal dari Aceh Tenggara, Aceh Selatan, Tanah Karo dan Pak – Pak Barat Provinsi Sumatera Utara,” jelasnya.
Sehingga ketika curah hujan tinggi melanda wilayah Subulussalam dan daerah hulu sungai, debit air meningkat dan meluap ke area pemukiman warga yang berada di wilayah Daerah Aliran Sungai.
Tambah Azhari, yang akan menjadi perhatian Pemerintah Kota Subulussalam juga pendangkalan sungai yang terjadi karena adanya pengendapan partikel padat yang terbawa oleh arus sungai. Partikel itu menurutnya dapat berupa sampah dan yang terutama partikel tanah akibat erosi yang berlebihan.
“Yang akan turut kita evaluasi juga mengenai hutan yang berada di hulu sungai yang memiliki peran resapan alami agar tidak diganggu ekosistemnya, sementara di hilir akan dilakukan upaya teknis untuk mengatasi pendangkalan,” imbuhnya.
Evaluasi dan mitigasi yang akan dilakukan Pemko Subulussalam akan membutuhkan waktu dan kajian yang kompherensif. Sehingga dampaknya semakin tahun semakin kecil baik dampak kepada manusia maupun infrastruktur pemukiman masyarakat. []