Sebanyak 480 prajurit TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 111/Karma Bhakti, Aceh Tamiang, kembali ke Aceh usai melaksanakan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas-Pamtas) Statis Indonesia dengan Papua Nugini (RI-PNG).
Kepulangan personel satgas disambut tradisi upacara dipimpin Pangdam Iskandar Muda (IM) Mayjen Niko Fahrizal, di Pelabuhan Umum Krueng Geukueh, Aceh Utara, Senin (21/10/2024). Mereka pulang dengan KRI dr. Soeharso 990 dipimpin Komandan Kapal Kolonel Laut (P) Suryadi, dengan waktu tempuh dari Papua tiba di Aceh lebih kurang satu bulan.
“Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada satgas pamtas Yonif 111/Karma Bhakti, telah berhasil menjaga kedaulatan wilayah perbatasan RI-PNG serta menciptakan suasana aman dan kondusif bagi masyarakat di sekitar perbatasan,” sebut Mayjen Niko.
Kata Pangdam IM, tugas di wilayah perbatasan bukanlah mudah. kondisi medan yang berat, keterbatasan fasilitas, serta tantangan lain di lapangan membutuhkan keuletan, ketahanan fisik dan mental yang prima.
“Keberhasilan prajurit dalam membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat di wilayah perbatasan. Ini menjadi landasan bagi tugas-tugas TNI di masa mendatang yang selalu mengedepankan kemitraan dengan masyarakat,” tutur Pangdam.
Menurut Pangdam, personel TNI tersebut melaksanakan tugas sekitar setahun empat bulan. Mereka harus mengubur kerinduan bersama istri dan anak-anaknya, begitu juga keluarganya adalah orang-orang yang hebat, sebab senantiasa bersabar dan berdoa kelancaran tugas demi negara dan menunggu kepulangan dengan selamat.
“Pentingnya peran keluarga dalam mendukung tugas prajurit. Atensi harus diberikan pada aspek kesejahteraan prajurit dan keluarganya, baik selama bertugas maupun setelah kembali, karena dukungan keluarga menjadi elemen penting dalam keberhasilan tugas,” ungkapnya. []