Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam mengidentifikasi tiga desa terisolasi sebagai dampak banjir luapan Sungai Souraya yang terjadi sejak Kamis (10/10/2024).
Kasi Kedaruratan BPBD Subulussalam Ali Supratman menjelaskan, hujan yang melanda Kota Subulussalam sejak dua pekan terakhir mengakibatkan beberapa permukiman di dua kecamatan terendam. Dilaporkan, 3 desa terisolasi dikarenakan akses jalan tertutup banjir.
“Adapun desa yang terisolasi yaitu, Desa Sigrun, Desa Jabi-Jabi, di Kecamatan Sultan Daulat, sementara di Kecamatan Rundeng, yang terisolasi yaitu Desa Suak Jampak,” jelasnya.
Khusus di Desa Suka Maju, yang berada tepat di Daerah Aliran Sungai Souraya, banjir juga menggenangi jalan lintas Nasional Aceh – Sumatera Utara. Jalan yang berada tepat di dekat jembatan Gelombang itu merupakan satu satunya akses penghubung Kabupaten Aceh Selatan menuju Kota Subulussalam. Kedalaman air di lokasi tersebut dilaporkan mencapai sepinggang orang dewasa.
Hingga saat ini BPBD Subulussalam berupaya untuk melayani warga yang terdampak banjir dengan mendirikan dapur umum untuk membantu kebutuhan warga. BPBD Subulussalam terus berupaya mencari akses untuk mendistribusikan bantuan ke Desa Suak Jampak dikarenakan ketinggian air menuju lokasi mencapai 1 hingga 2 meter.
“Distribusi logistik saat ini, baru dilakukan di tiga desa. Sementara untuk Desa Suka Jampak di Kecamatan Rundeng, petugas sedang melakukan persiapan untuk menuju kelokasi banjir,” jelasnya.
Adapun jumlah warga yang terdampak pada bencana banjir tersebut yaitu, Desa Jabi-Jabi sebanyak 288 KK, Desa Sigrun 88 KK, Desa Suka Maju sebanyak 500 KK dan Suka Jampak sebanyak 87 KK. []