Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin, mengatakan berpuasa menjadi salah satu amal yang dapat membentuk ketakwaan terhadap seorang muslim. Ia mengatakan, berdasarkan firman Allah, orang bertakwa adalah yang meninggalkan larangan Allah dan menjalankan perintah Allah.
“Puasa supaya kita menjadi orang yang bertakwa, artinya kalau setelah puasa kita tidak menjadi orang yang bertakwa maka puasa kita belum betul, ” kata Ma’ruf saat mengisi tausiah usai salat isya berjemaah di Masjid Raya Baiturrahman, Rabu (29/3/2023).
Kiai Ma’ruf mengatakan, puasa menjadi wadah untuk membentuk seseorang bertakwa. Oleh sebab itu, amal ibadah tersebut diperintahkan setiap tahun. Bahkan di luar Ramadan, puasa disunatkan setiap hari Senin dan Kamis serta berbagai puasa sunat lainnya.
Kiai Ma’ruf menjelaskan, orang yang bertaqwa berjalan sesuai dengan tuntutan Allah SWT. Baik dalam akidah, ibadah, maupun muamalah, semuanya berdasarkan syariat Allah.
“Syariat membawa kemaslahatan dan kabaikan dalam kehidupan masyarakat, pondasinya dibangun di atas hikmah dan kemaslahatan manusia. Syariat membawa keadilan dan rahmat di atas muka bumi,” jelas mantan Ketua MUI itu.
Menurutnya, muslim yang kaffah tidak hanya menjalankan perintah Allah, tapi juga patuh serta tidak bertentangan dengan komitmen kebangsaan yang dibangun oleh pendiri bangsa.
“Mari kita berjanji dalam puasa ini menjalankan semua yang diperintahkan Allah dan tidak mengerjakan yang dilarang. Hal itu harus kita kerjakan sepanjang waktu, tahun dan di semua masa dan tempat, supaya saat kembali pada Allah diberikan kehidupan yang baik, itu janji Allah,” ujar Kiai Ma’ruf Amin. []