Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamen Kominfo) RI, Nezar Patria menyampaikan orasi ilmiah di Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, terkait penggunaan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam dunia kedokteran.
“Banyak sisi positif dari kehadiran AI yang dapat dimanfaatkan para dokter dari USK untuk menunjang kerja medis,” katanya pada Dies Natalis Fakultas Kedokteran (FK) USK ke-41, di Gedung AAC Dayan Dawood USK, Kamis 26 Oktober 2023. Agenda dipimpin oleh Rektor USK, Prof Marwan, dihadiri para civitas akademika dan mahasiswa.
Nezar mengungkapkan, di bebebrapa Negara penggunaan AI di sektor kesehatan sudah dimanfaatkan untuk tindakan medis seperti diagnosis penyakit, radiologi hingga tindakan pembedahan.
Bahkan, kata dia, dengan adanya AI pembedahan sudah dapat dilakukan oleh robot yang sebelumnya telah meniru atau merekam data proses pembedahan yang dilakukan dokter ahli. Proses pembedahan menggunakan AI tersebut akan lebih akurat dan langsung terdeteksi jika ada langkah yang salah.
“Implementasi AI terhadap sektor kesehatan makin meningkat, inovasi teknologi menggunakan AI di bidang kesehatan menjadi hal yang tak terelakkan,” kata Nezar.
Meskipun begitu, Nezar juga menyebutkan sejumlah sisi tantangan dari penggunaan AI. Di antaranya adalah adanya pelanggaran prinsip data medis pasien dan operasional biaya yang tinggi. “Tapi kita memaksimalkan sisi positif yang kita dapatkan dari AI untuk dunia medis,” kata Nezar.
Nezar mengatakan, untuk mendukung pemanfaatan AI di sektor kesehatan, pihaknya di Kominfo RI telah meluncurkan program dan gerakan seribu startup yang ada di Indonesia. Gerakan 1.000 startup adalah upaya menggerakkan ekosistem startup digital untuk saling terkoneksi dan berbagai pengetahuan dan pengalaman.
Kemudian juga, Kominfo RI menyusun program pedoman etika AI dalam bentuk surat edaran Menteri. Dan yang terpenting, Kominfo memastikan kesediaan infrastruktur Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) yang merata sehingga pemanfaatan AI dapat berjalan lancar.
Dalam kesempatan itu, Nezar mengajak civitas akademika hingga mahasiswa kedokteran USK untuk adaptif menghadapi perkembangan zaman. “Semoga Fakultas Kedokteran USK terus menjadi yang terbaik di Indonesia dan menjadi inspirasi bagi ilmu kedokteran di tingkat lokal, nasional hingga global,” kata Nezar.
Sementara Sekretaris Daerah Aceh, Bustami mengatakan Pemerintah Aceh mendukung dan akan terus mendorong agar pendidikan kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) semakin berkembang dan maju. Sebab, kata dia, Fakultas Kedokteran (FK) USK adalah ibu yang banyak melahirkan dokter di Aceh.
Menurut Bustami, mendukung pengembangan pendidikan kedokteran USK merupakan upaya pemerintah Aceh untuk meningkatkan pelayanan dan sdm kesehatan berkualitas di setiap daerah di Aceh. “Semoga di usia yang kian matang ini, Fakultas Kedokteran USK terus melakukan inovasi di bidang pendidikan medis sehingga melahirkan alumni yang cerdas dan inovatif,” kata Bustami. []