BerandaNewsKilasWali Nanggroe Aceh Jadi Pembicara Khusus pada Forum Internasional di Rusia

Wali Nanggroe Aceh Jadi Pembicara Khusus pada Forum Internasional di Rusia

Published on

Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia (PYM) Tgk Malik Mahmud Al-Haythar berkunjung ke Kota Kazan, Ibu Kota Negara Bagian Republik Tatarstan, dan Moskow, Ibu Kota Federasi Rusia untuk sejumlah agenda penting. Di antaranya, menjadi pembicara pada acara Climate Resilience: Rusia-OIC countries dialogue, Rusia Islamic World Kazan Forum 2023, dan Round Table Rusia-Indonesia: Prospects Economic Cooperation.

“Ini adalah kali kunjungan yang kedua kalinya Wali Nanggroe ke Kazan dan Moskow dalam rangka memenuhi undangan dari Presiden Republik Tatarstan dan Kantor Kepresidenan Federasi Rusia,” kata Kabag Humas dan Kerja sama Wali Nanggroe, M. Nasir Syamaun, dalam keterangannya Ahad (21/5/2023).

Wali Nanggroe melakukan lawatan kerja ke Rusia dari tanggal 14 hingga 24 Mei 2023. Pada kegiatan pertama tanggal 18 Mei, Wali Nanggroe bergabung dalam sesi Climate Resilience: Russia-OIC Countries Dialogue atau Forum Ketahanan Iklim: Dialog Rusia-Negara-Negara OKI.

Pada kesempatan itu, Wali Nanggroe secara tegas menyatakan kesiapan Aceh untuk bekerja sama dengan Rusia dan Negara-negara Islam dunia dalam upaya ketahanan iklim dan lingkungan. “Aceh memiliki hutan tropis yang indah, satwa langka, dan pantai,” kata Wali Nanggroe pada forum itu.

Ia juga menambahkan, dengan wilayah seluas 5.888.087 hektare (Ha), Aceh memiliki kawasan hutan sebanyak 3.550.390,23 Ha atau 23 persen dari tutupan hutan di Pulau Sumatera yaitu lebih kurang 13.946.946 Ha.

“Hal ini menunjukkan bahwa kawasan hutan Aceh memiliki tutupan hutan yang paling baik di Pulau Sumatera. Hutan Aceh juga memiliki empat spesies kunci dalam satu bentang ekosistem, serta memiliki potensi karbon yang diperkirakan Emission Reduction (ER) mencapai tiga ton per hektar,” papar Wali Nanggroe.

Di akhir acara, para pembicara sepakat pentingnya menjalin kerjasama internasional dalam menghadapi perubahan iklim. Meningkatkan investasi dalam proyek-proyek kesejahteraan iklim, dan menciptakan teknologi baru  yang memenuhi persyaratan lingkungan saat ini.

Di sesi yang lain masih pada tanggal 18 Mei, Wali Nanggroe kembali didapuk untuk menjadi pembicara pada Russia Islamic World Kazan Forum 2023. Kegiatan itu dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Tatarstan, Rustam Minnikhanov, yang di dampingi  Wakil Perdana Mentri Rusia Marat Khusnullin dan Mentri Pembagunan Ekonomi Maxim Reshetnikov dan Perdana Mentri Tajakistan Kohir Rasulzoda.

Pada forum itu turut hadir Wakil Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Berlian Helmy beserta para Diplomat dan Staf KBRI Moscow serta  Prof. K.H. Din Syamsuddin, M.A., Ph.D. Sementara Wali Nanggroe didampingi Staf Khusus Wali, Mohammad Raviq, dan Kasubag Protokol Keurukon Katibul Wali, Ichsan Iswandi.

Di sela-sela forum tersebut, juga ditandatangani Letter of Interest (LoI) atau Surat Minat Kerja Sama akademik antara Lembaga Wali Nanggroe Aceh dan Kazan State Power Enginering University (KSPPEU). LoI itu ditandatangani langsung oleh Wali Nanggroe dan Rektor KSPEU Edvard Abdullazyanov.

Keesokannya pada 19 Mei, Wali Nanggroe kembali menjadi pembicara pada sesi Round Table “Rusia-Indonesia: Prospects Economic Cooperation” atau prospek kerjasama ekonomi antara Rusia-Indonesia.

Isu-isu yang dibicarakan pada forum itu antara lain; food security, tourism, health, pengembangan SDM bidang digital dan teknologi, transfer teknologi, seta pertukaran mahasiswa dan peneliti.

Tgk Malik Mahmud  dalam forum itu secara detail menyampaikan potensi-potensi yang dimiliki Aceh, dan status Aceh dalam Negara Republik Indonesia. “Aceh adalah bagian dari Indonesia yang otonom, yang memungkinkan untuk melakukan bisnis dengan caranya sendiri. Otonomi ini telah memberi Aceh kebebasan untuk mengatur agenda pembangunannya sendiri dan untuk melakukan pengaturan bisnisnya, sebaik mungkin. Maka sudah sepantasnya saya bisa mewakili kepentingan Aceh di sini, hari ini, di pertemuan ini,” jelas Wali Nanggroe.

Selain di Kota Kazan, mulai 21 Mei, Wali Nanggroe melakukan beberapa pertemuan di Kota Moskow.[]

Follow konten ACEHKINI.ID di Google News

Artikel Terbaru

Safrizal Temui Lansia Calon Penerima Rumah Layak Huni di Pidie

Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Safrizal ZA berkesempatan meninjau kondisi calon penerima bantuan rumah layak...

Dalam Sepekan 3 TSK Ranmor di Subulussalam Ditangkap Polisi

Unit Reserse Mobile Satreskrim Polres Subulussalam menangkap tiga pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang...

Keluarga Hanyut di Sungai Weh Reseh Bener Meriah: 3 Meninggal, Bayi 8 Bulan Masih Hilang

Satu keluarga asal Desa Rikit Musara, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, hanyut di...

Penjabat Gubernur Aceh Luncurkan Program Hapus Pasung untuk ODGJ

Penjabat Gubernur Aceh Safrizal ZA meluncurkan program pencanangan Aceh untuk eliminasi pasung bagi orang...

PMK Hewan Ternak Sisa 4 Kasus di Aceh, Ini Pesan Pj Gubernur

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak seperti sapi, kerbau dan kambing di Aceh...

More like this

Safrizal Temui Lansia Calon Penerima Rumah Layak Huni di Pidie

Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Safrizal ZA berkesempatan meninjau kondisi calon penerima bantuan rumah layak...

Dalam Sepekan 3 TSK Ranmor di Subulussalam Ditangkap Polisi

Unit Reserse Mobile Satreskrim Polres Subulussalam menangkap tiga pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang...

Keluarga Hanyut di Sungai Weh Reseh Bener Meriah: 3 Meninggal, Bayi 8 Bulan Masih Hilang

Satu keluarga asal Desa Rikit Musara, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, hanyut di...