Para petani kopi yang tergabung dalam Kelompok Tani Kopi Mulo Jadi di Gampong Alue Dua, Aceh Utara mengikuti kegiatan sekolah lapang dengan tema Praktik Budidaya yang Baik dan sertifikasi kopi berkelanjutan selama dua hari, 15-16 Maret 2023. Kegiatan diikuti oleh 30 orang.
Program sekolah lapang kopi bertujuan untuk membangun pengetahuan petani kopi dalam mengembangkan budidaya kopi berkelanjutan. Diselenggarakan oleh PT Indo Cafco bekerja sama dengan proyek dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), yaitu Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR).
“Dari kecil kami memang sudah jadi petani, tapi kami belum pernah mendapat program sekolah lapang seperti ini. Bisa jadi ada cara-cara kami yang belum tepat dalam budidaya kopi. Dengan pelatihan ini kami harap bisa meningkatkan produktivitas kopi di sini,” kata Junaedi, salah seorang petani dalam keterangan tertulis, Jumat (17/3/2023).
Menurutnya, banyak ilmu yang dia peroleh dari sekolah lapang untuk membuat tanaman kopi lebih sehat dan produktif. Di hari pertama, para petani kopi bersama-sama belajar di kelas, menyimak teori-teori dari fasilitator. Di hari kedua, mereka diajak langsung ke kebun untuk praktik lapangan.
Koordinator Program PT Indo Cafco untuk wilayah Aceh, Rahmat Alfajri, menyebutkan sekolah lapang adalah metode belajar yang paling tepat dan efektif. Sekolah lapang menekankan pada mempraktikkan langsung sehingga petani benar-benar mengerti informasi baru yang dia dapat.
Pembukaan sekolah lapang turut dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Aceh Utara, serta perwakilan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) dan USAID Indonesia yang bermitra untuk pelaksanaan proyek USAID SEGAR.
Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Kementerian PPN/Bappenas, Dr. Nur Hygiawati Rahayu, menyampaikan pesannya kepada para peserta sekolah lapang. “Pendampingan dari PT Indo Cafco dan USAID SEGAR ini diharapkan dapat membuat para petani kopi di Gampong Alue Dua mampu mengembangkan komoditas kopi secara berkelanjutan. Dengan demikian, para petani kopi dapat memperoleh pemasukan yang lebih besar dan berdampak baik terhadap kesejahteraan dan lingkungan mereka,” katanya. []