Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry menyerahkan zakat sebesar Rp 50 juta kepada Baitul Mal Aceh (BMA). Dana zakat itu diserahkan secara simbolis oleh Rektor Prof Mujiburrahman yang diterima Ketua Badan BMA, Mohammad Haikal, dalam rangkaian kegiatan silaturahmi dan audiensi antara kedua lembaga yang berlangsung di ruang sidang rektor lantai 2 kampus UIN Ar-Raniry, Darussalam, Banda Aceh, Senin kemarin.
Rektor UIN Ar-Raniry dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak Baitul Mal Aceh yang telah hadir dalam kegiatan audiensi dan silaturahmi, guna berdiskusi untuk pengembangan kedua lembaga di masa mendatang.
Prof Mujiburrahman menyebutkan, sebanyak 60 persen mahasiswa yang berkuliah di UIN Ar-Raniry adalah masyarakat dengan kondisi kurang mampu secara ekonomi, sehingga ia berharap agar kemitraan antara UIN Ar-Raniry dan Baitul Mal Aceh dapat membantu biaya pendidikan bagi mahasiswa yang kurang mampu.
“60 persen mahasiswa kami adalah masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah, kita berupaya agar tidak ada mahasiswa yang putus kuliah karena keterbatasan biaya, makanya kita buat audiensi ini untuk memberi penjelasan kepada Baitul Mal terkait kondisi zakat kami yang selama ini juga dibutuhkan oleh mahasiswa,” ujarnya lewat keterangan tertulis, dikutip Selasa (30/1/2024).
Prof Mujib turut menekankan komitmen kampus UIN Ar-Raniry untuk siap membantu memperkuat kelembagaan Baitul Mal Aceh supaya lebih baik dalam membangun ekosistem pengelolaan zakat di Aceh.
“UIN Ar-Raniry siap untuk berkolaborasi dan membantu memperkuat kelembagaan Baitul Mal Aceh ke depan agar lebih maksimal, kami mempunyai sumber daya manusia yang memadai di bidang itu,” kata Mujib.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Ar-Raniry, Prof Muhammad Yasir Yusuf dalam pemaparannya memperkenalkan Islamic Trust Fund (ITF) UIN Ar-Raniry sebagai lembaga independen di kampus tersebut yang selama ini mengelola infaq untuk disalurkan sebagai beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu.
“Melalui ITF UIN Ar-Raniry ini, apabila Baitul Mal Aceh bisa memberikan solusi dengan fleksibilitas yang tinggi, maka ini akan sangat membantu anak-anak kita yang kurang mampu yang sedang belajar di kampus ini,” ujarnya.
Ketua Badan Baitul Mal Aceh, Mohammad Haikal, menyampaikan terima kasih kepada pimpinan UIN Ar-Raniry yang telah menggelar kegiatan tersebut. Menurutnya kegiatan ini penting dilaksanakan untuk dapat memahami keadaan sosial di lapangan.
“Pertemuan ini sangat penting dilaksanakan untuk melihat berbagai kondisi refleksi sosial kita, tentang permasalahan yang terjadi di lapangan terkait islamic social finance, sehingga kita bisa mendengar langsung kondisi di UIN Ar-Raniry hari ini,” ujarnya.[]