Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry melakukan penandatangan perjanjian kerja sama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) terkait penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan pengembangan kearsipan di lingkungan UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Perjanjian kerja sama itu ditandatangani oleh Sekretaris Utama ANRI Rini Agustiani dengan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Ar-Raniry Banda Aceh Saifullah pada acara peringatan 19 tahun gempa dan tsunami Aceh di Kantor Balai Arsip Statis dan Tsunami, Bakoy, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Rabu (13/12/2023).
Penandatanganan perjanjian kerja sama kedua pihak tersebut turut disaksikan Plt Kepala ANRI, Imam Gunarto, Rektor UIN Ar-Raniry Mujiburrahman, Deputi IPSK Andi Kasman, Kepala Pusat Pelatihan dan Pelatihan Kearsipan Widarno, Kepala Biro Umum ANRI Sarip Hidayat, Kepala Balai Arsip Statis dan Tsunami Muhamad Ihwan, dan Koordinator Bidang Penyelenggaraan Diklat Arih Murwati.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Ar-Raniry Saifullah mengatakan, berdasarkan nota kesepahaman antara Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Nomor: KE.00/111/2023 dan Nomor: 14024/Un.08/R/HM.01/12/2022 tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pengembangan Kearsipan di Lingkungan UIN Ar-Raniry telah sepakat dan menyetujui untuk mengadakan perjanjian kerja sama pada momen peringatan 19 tahun gempa dan tsunami Aceh.
“Perjanjian kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari MoU yang telah ditandatangani oleh Kepala ANRI bersama Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh pada tahun 2022 lalu di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh,” kata Saifullah.
Lebih lanjut, Saifullah merincikan ruang lingkup perjanjian kerja sama di antaranya meliputi penyelenggaraan program magang dan praktikum pada lembaga dan fasilitas ANRI, pembentukan program pendidikan vokasi kearsipan, penyelenggaraan lembaga kearsipan perguruan tinggi (university archives) dan implementasi pengelolaan arsip dinamis dan statis berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Selanjutnya, pembentukan dan pengembangan sistem data base arsip sejarah dan tsunami, pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia kearsipan, penyelenggaraan kajian/telaah/analisis kebijakan kearsipan, penyelenggaraan pengabdian masyarakat kearsipan, pengembangan program Digital Aceh Tsunami Archives (DATA) dan penyelenggaraan Sistem Informasi Informasi Kearsipan Nasional dan Jaringan Kearsipan Nasional.
Secara terpisah, Rektor UIN Ar-Raniry Mujiburrahman menyambut baik terselenggara kerjasama ini sebagai upaya mewujudkan tri dharma perguruan tinggi khususnya bidang kearsipan sebagai wujud komitmen bersama UIN Ar-Raniry Banda Aceh dengan ANRI terkait kesepakatan operasional dan pelaksanaan kerja sama lanjutan dari MoU yang telah ditandatangani dengan ruang lingkup lebih spesifik.
Menurut Mujib, Aceh merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang menjadi salah satu daerah rawan bencana, dan tercatat memiliki sejarah kejadian bencana terbesar seperti bencana gempa dan tsunami.
“Aceh sebagai daerah kawasan bencana. Persoalan tata kelola kearsipan yang kurang baik di masyarakat kita menjadi persoalan serius yang harus segera ditindaklanjuti secara berkala dan berkelanjutan melalui program-program yang akan dikerjasamakan,” kata Mujib saat menerima kunjungan silaturahmi Plt Kepala ANRI bersama rombongan di UIN Ar-Raniry, Selasa kemarin.
Dalam pertemuan tersebut, Mujib juga memaparkan terkait potensi perkembangan kearsipan di Aceh pascatsunami dan juga sumber daya manusia yang dimiliki Aceh dan UIN Ar-Raniry Banda Aceh secara khusus.
“Bahkan sebelum penandatangan PKS ini, kemitraan kita bersama ANRI khususnya melalui BAST telah banyak membantu melatih mahasiswa UIN Ar-Raniry mengenai pelatihan restorasi dan digitalisasi arsip,” ujarnya.
Melalui perjanjian kerja sama ini, Mujib menegaskan bahwa UIN Ar-Raniry Banda Aceh berkomitmen untuk mendukung berbagai program dan kegiatan pembenahan kearsipan di Aceh. Ia berharap ke depan pihak ANRI akan segera melatih para tenaga kependidikan dan mahasiswa UIN Ar-Raniry terkait pengelolaan arsip berbasis digital.
“Ke depan kita fokus melaksanakan KPM Tematik ke masyarakat di berbagai kabupaten/kota di Aceh untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam hal memperbaiki arsip dan mengedukasi pentingnya memelihara arsip seperti arsip pribadi, contohnya akte kelahiran dan surat berharga lainnya,” sebutnya.
Sementara itu, Plt Kepala ANRI Imam Gunarto mengungkapkan bahwa potensi kerja sama antara UIN Ar-Raniry dan ANRI sangat besar terkait pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan pengembangan sistem kearsipan di UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
“Kita optimis UIN Ar-Raniry Banda Aceh menjadi salah satu contoh penyelenggaraan dan tata kelola arsip perguruan tinggi di Aceh,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Imam Gunarto menyinggung terkait pengembangan SDM dan potensi pembentukan program studi kearsipan di UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
“Secara nasional kita butuh 100 ribu tenaga fungsional kearsipan, saat ini hanya tersedia 13 ribu dan SDM yang tersedia masih sangat kurang. Di Pulau Jawa, mahasiswa kearsipan yang belum lulus saja sudah dipesan termasuk perusahaan swasta yang membutuhkan lebih banyak kompetensi tenaga kearsipan,” ujarnya. []