BerandaNewsTeknik Sumber Daya Air Dinilai Penting Dibuka di USK Aceh

Teknik Sumber Daya Air Dinilai Penting Dibuka di USK Aceh

Published on

Program Studi S1 Teknik Sumber Daya Air dinilai penting untuk segera dibuka di Universitas Syiah Kuala (USK) Aceh. Hal ini mengemuka dalam diskusi grup terfokus untuk inisiasi pembukaan prodi itu pada Jurusan Teknik Sipil yang digelar di Balai Keurukon Fakultas Teknik, Darussalam, Kota Banda Aceh, Selasa (12/9/2023).

Dekan Fakultas Teknik USK Prof Alfiansyah Yulianur mengatakan sangat urgensi ada pendalaman kepakaran sejak dini di bidang teknik sumber daya air. Selain itu, perlu kerja sama berbagai pihak agar permasalahan sumber daya air dapat ditangani lebih baik.

“Sebagai contoh sumber air utama di Banda Aceh memiliki tantangan akibat pertumbuhan kota dan juga perubahan tata guna lahan maka ketersediaan air akan jadi isu sentral. Oleh karena itu, pendekatan yang komprehensif perlu dilaksanakan,” katanya, dalam siaran pers, Rabu (13/9/2023).

Diskusi dihadiri sejumlah peserta dari praktisi teknik sumber daya air di Aceh, Dinas Pengairan Aceh, Bappeda Aceh, Dinas ESDM Aceh, Balai Wilayah Sungai Sumatera I, Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, para kontraktor atau konsultan teknik di Aceh, dan para akademisi.

Adapun narasumber dalam kegiatan yang dimoderatori Prof Azmeri itu adalah Ade Surya dari Dinas Pengairan Aceh, Prof Alfiansyah Yulianur dari Fakultas Teknik, dan Anom Soal Herudjito dari Perum Jasa Tirta II Jatiluhur Purwakarta.

Para narasumber, penanggap, dan para peserta diskusi menyepakati bahwa sangat urgensi segera dibentuk prodi Teknik Sumber Daya Air di Universitas Syiah Kuala. Penundaan pembukaan prodi ini akan berdampak pada keterlambatan Aceh dalam menutup jurang kepakaran teknik sumber daya air.

Kepala Dinas Pengairan Aceh Ade Surya mengatakan bahwa meskipun saat ini dibuka, tenaga ahli madya sumber daya air baru akan terbentuk sekitar 10 sampai 15 tahun lagi. “Padahal perubahan kondisi DAS akan terjadi dengan cepat dari waktu ke waktu,” katanya.

Para narasumber mengingatkan bahwa kurikulum Prodi Teknik Sumber Daya Air perlu merujuk pada RPP DAS dan peraturan nasional lainnya yang terkait.

Sebelumnya, tim telah melaksanakan survei untuk menjaring pendapat para pihak. Berdasarkan survei tersebut, diperoleh dari 280 yang ditanyakan secara daring, 93 persen menyatakan keberadaan Teknik Sumber Daya Air sangat penting dan mendesak dibuka di Aceh.

Anom Herudjito dari Perum Jasa Tirta II mengatakan saat ini kebutuhan tenaga sumber daya air sulit dipenuhi. Karena itu, perlu strategi jangka panjang dan mutakhir untuk mengatasinya.

Kepala Bappeda Aceh T Ahmad Dadek memberikan dukungan atas inisiasi ini. Ia berharap kehadiran Teknik Sumber Daya Air akan menjawab tuntutan ketersediaan para pakar sumber daya air di Aceh yang mampu menjawab isu-isu penting, seperti banjir, erosi dan sedimentasi, abrasi pantai dan sungai, ketersediaan air bersih, dan masalah pada jaringan irigasi.

Dedi Fahrian, Kabid P2IK Bappeda Aceh, sebagai penanggap menyebutkan pengelolaan sumber daya air menjadi salah satu indikator utama dalam pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Aceh.

Menurutnya, ketika berbicara sumber daya air perlu juga diperhatikan aspek hukum, ekonomi, dan sosial pengelolaan sumber daya air. Ketersediaan air juga merupakan salah satu indikator dalam standar pelayanan minimum yang harus dipenuhi.

“Di sisi Pemerintah Aceh, saat ini pemetaan staf yang memiliki latar belakang sumber daya air juga minim sehingga visi pengelolaan sumber daya air di Aceh belum cukup optimum. Hal serupa juga dapat ditemukan pada sisi pengawasan kinerja pemerintah (inspektorat) yang minim sekali memiliki staf yang berlatang belakang sumber daya air,” katanya.

Sementara itu, Ghea Fahmi Fahreza, manajer proyek pembangunan waduk sebagai praktisi sumber daya air di Bali yang hadir secara virtual mengakui bahwa problematika tenaga sumber daya air juga dihadapi di Bali. Hal yang sama juga dialami di Aceh saat menjadi Project Manager Pembangunan Waduk Keureuto.

Ia menyarankan momentum inspeksi besar bendungan dapat digunakan sebagai media pembelajaran mahasiswa dan lulusan Teknik Sumber Daya Air kelak. “Mata kuliah pembentukan karakter yang telah disusun pada kurikulum prodi Teknik Sumber Daya Air cukup menarik jika dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan lulusan yang siap kerja,” katanya.

Ghea juga menyatakan tentang bidang hidromekanikal yang saat ini sangat langka dapat ditemukan pakar yang fokus pada topik tersebut. Oleh karena itu, Teknik Sumber Daya Air USK ini diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang cakap dalam bidang hidromekanikal ini.

Selain itu, yang juga tidak kalah penting hadirnya laboratorium-laboratorium sumber daya air yang terstandar di USK. Hal ini juga disetujui dan dikuatkan oleh para penanggap, seperti Amir Machmud Harahap sebagai praktisi dan anggota HATHI Cabang Aceh Ivan Rasyid sebagai praktisi.

Di akhir diskusi, Prof Alfiansyah berharap masukan-masukan yang terkumpul dari beberapa kali survei, pertemuan dan diskusi ini dapat segera terwujud dokumen resmi pengusulan Prodi Teknik Sumber Daya Air.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Dr Iskandar mengukuhkan pembentukan Forum Pengelolaan DAS Krueng Aceh Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala yang diketuai Prof Azmeri. []

Follow konten ACEHKINI.ID di Google News




Artikel Terbaru

2 Masjid dari Aceh Masuk Nominasi Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah 2024

Sebanyak dua masjid dari Aceh terpilih masuk nominasi Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah tahun...

USK Terjunkan Mahasiswa MBKM ke Hutan Adat

Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh menerjunkan Mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ke...

Bustami dan Fadhil Rahmi Resmi Daftar ke KIP Aceh, Kenang Mendiang Tu Sop

Bakal calon gubernur Aceh Bustami Hamzah bersama wakilnya M Fadhil Rahmi secara resmi mendaftar...

Pj Bupati Iswanto Kalungkan Medali Juara Dayung PON XXI

Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto bersama Pengurus Pusat Cabor Dayung mengalungkan medali...

Bustami Gandeng Fadhil Rahmi Gantikan Tu Sop di Pilgub Aceh 2024

Bakal calon gubernur Aceh Bustami Hamzah menggandeng M Fadhil Rahmi sebagai wakilnya di pemilihan...

More like this

2 Masjid dari Aceh Masuk Nominasi Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah 2024

Sebanyak dua masjid dari Aceh terpilih masuk nominasi Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah tahun...

USK Terjunkan Mahasiswa MBKM ke Hutan Adat

Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh menerjunkan Mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ke...

Bustami dan Fadhil Rahmi Resmi Daftar ke KIP Aceh, Kenang Mendiang Tu Sop

Bakal calon gubernur Aceh Bustami Hamzah bersama wakilnya M Fadhil Rahmi secara resmi mendaftar...