Perwakilan dari Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kuala (USK), Rizka Puspitasari, yang juga mahasiswa Magister Ilmu Kebencanaan (MIK) USK, mengikuti Sakura Science Exchange Program 2024 di Kyoto, Jepang.
Program yang berlangsung dari 19 hingga 26 Oktober 2024 ini diselenggarakan oleh Center for Southeast Asian Studies (CSEAS) Universitas Kyoto, dengan dukungan Japan Science and Technology Agency.
Selain TDRMC, peserta lainnya dari Aceh berasal dari Balai Arsip Statis dan Tsunami, Museum Tsunami Aceh, dan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Aceh.
“Ini membuka peluang luar biasa untuk saya dan rekan-rekan dari berbagai institusi di Aceh untuk mempelajari dan mengaplikasikan teknologi informasi terkini dalam mitigasi bencana,” kata Rizka, Sabtu (26/10/2024).
TDMRC USK, sebagai pusat penelitian yang memfokuskan diri pada penanggulangan dan mitigasi bencana di Indonesia, terlibat aktif dalam kegiatan ini. Dalam program ini, Rizka dan anggota delegasi lainnya mendapatkan kesempatan untuk mempelajari penggunaan aplikasi MemoryGraph yang membantu dalam dokumentasi efektif dan preservasi memori bencana.
Menurutnya, pengalaman interaktif dengan para ahli di Jepang memberikan wawasan tentang cara-cara inovatif mengelola dan mendiseminasikan informasi untuk membangun ketahanan komunitas terhadap bencana.
“Momen yang paling berkesan adalah saat kami, sebagai delegasi Aceh, berkolaborasi dan berdiskusi dengan para peneliti dan profesional di bidang kebencanaan dari seluruh dunia,” katanya.
Selama program ini mereka juga melakukan kunjungan ke berbagai tempat terkait kebencanaan di Jepang, seperti The Great Hanshin-Awaji Earthquake Memorial Museum di Kobe yang menyimpan memori tentang Gempa Kobe tahun 1995.
Selain itu, delegasi TDMRC bersama tim dari Aceh mengunjungi CSEAS Library, Kyoto City Disaster Prevention Center, dan kantor JICA cabang Kobe, serta The National Diet Library di Kyoto.
“Kesempatan ini bukan hanya memperkuat kemampuan profesional saya, tetapi juga memotivasi saya untuk terus berkontribusi pada penelitian dan pengembangan di bidang kebencanaan,” katanya.[]