Di sela kesibukan di kampus, dosen di Aceh Barat ini mengajari anak-anak baca Al-Qur’an. Perjuangan berantas buta huruf hijaiah di kampung pedalaman.
Tabsyir Masykar suatu waktu merasa prihatin melihat anak-anak di sekitarnya belum bisa mengaji. Tak jarang, ia mendapati orang dewasa juga tak begitu lancar membaca Al-Qur’an.
“Jadi saya termotivasi membuka balai pengajian untuk anak-anak dan orang tuanya,” kata Tabsyir, Jumat (25/8/2023).
Balai itu bernama Jambo Raudhatul Qur’an. Letaknya di Alue Peunyareng, Ujong Tanoh Darat, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat.
Tabsyir bukan pengajar ‘aleh ba’ (huruf hijaiah) biasa. Di balik itu, ia adalah pakar Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir di STAIN Meulaboh, Aceh Barat. Sebelum pulang kampung, dia berkelana menuntut ilmu ke Universitas Al Azhar Mesir dan Universitas Omdurman Sudan.
Di Jambo yang didirikan bersama keluarganya itu, Tabsyir bertekad memberantas buta huruf Al-Qur’an di sekitarnya. Di sana, kini puluhan anak belajar mengaji, mulai dari ‘aleh ba’, tajwid, dan dasar-dasar ilmu agama Islam.
Tabsyir juga aktif berdakwah dari mimbar ke mimbar dan majelis pengajian sejak 2015. Namun ia tak pernah meninggalkan balai pengajian itu meski dilanda kesibukan. Bahkan, ia rela mengurangi jadwal di luar agar fokus mengajar di Jambo Raudhatul Qur’an.
“Sebagai seorang muslim tentu apa pun yang kita lakukan termasuk mendirikan balai pengajian hanya mengharap keridaan Allah,” katanya.
Di STAIN Meulaboh, pria kelahiran Banda Aceh, 13 Maret 1987, ini mengajar mata kuliah Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.
Sebagai dosen, Tabsyir aktif dalam penelitian. Beberapa penelitiannya adalah Dinamika Penerapan Syariat Islam di Kabupaten Simeulue (Studi Kasus terhadap Pariwisata Simeulue) pada 2021, dan Budaya Living Al-Qur’an di Dayah/Pesantren Tradisional dan Modern (studi Kasus Dayah dan Pesantren Barat/Selatan Aceh).
Dia juga dosen penulis terindeks Scopus di lingkungan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh. Di kampus, Tabsyir aktif menelurkan karya-karya.
Beberapa di antaranya: Paradoks of Protective Behaviors Among Muslim Men During The Early Stage of Covid-19 Pandemic in Aceh, Indonesia pada 2021, Implikasi Penerapan Syariat Islam pada Sektor Pariwisata di Kabupaten Simeulue, Perspektif Imam Al Qurtubi dalam Penafsiran Surat Al Maidah Ayat 89 tentang Kifarat, Materi Dakwah dalam Tafsir Surat Dhuha, dan Pesan Dakwah dalam Surat al Lail.
Kesibukan sebagai pengajar tak menyurutkan langkahnya untuk mengabdi pada masyarakat. Kini, alumnus Ruhul Islam Anak Bangsa ini mengikuti seleksi tahap akhir (wawancara) Program Beasiswa S3 BIB Kemenag 2023 ke Universitas King Abdul Aziz Saudi dan pilihan kedua di Yordania.
“Sebagai seorang dosen, saya menyadari pentingnya membagi waktu antara pengajaran, penelitian, dan pengabdian. Oleh karena itu, setelah saya memastikan tugas utama saya sebagai seorang pegawai negeri selesai, di sela-sela waktu yang kosong, saya menggunakan untuk pengabdian masyarakat karena itu termasuk salah satu tridharma perguruan tinggi,” katanya.
Tabsyir laksana pelita di sebuah desa yang jauh dari keramaian. Gigih dalam memberantas buta huruf Al-Qur’an.[]
MUHAMMAD NASRIL