Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Rumah Baca Aneuk Nanggroe (RUMAN) Aceh telah berusia 10 tahun atau satu dekade. Hingga kini, mereka telah mengratiskan sebagian besar anak-anak fakir miskin untuk menimba ilmu di sana.
Ketua PKBM RUMAN Aceh, Rizky Sopya menuturkan bahwa selama sepuluh tahun tersebut total murid TK mereka 664 anak. “Dari jumlah tersebut, 500 anak keluarga fakir miskin telah bersekolah secara gratis 100 persen, sedangkan 115 anak berbayar sebagian serta 49 anak lainnya berbayar penuh,” katanya.
Menurutnya, TK yang bepusat di Desa Punge Blang Cut, Banda Aceh sejak awal memprioritaskan keluarga kurang mampu, agar anak mereka mendapat hak dasar bidang pendidikan dan merasakan sekolah yang ramah anak seperti anak-anak keluarga berpunya lain tanpa pembedaan perlakuan.
Berdasarkan pembiayaannya, murid di TK RUMAN Aceh dibagi menjadi tiga kategori sebelum dimulai tahun ajaran. Yaitu, tidak berbayar atau gratis 100 persen, berbayar sebagian atau subsidi silang dan berbayar penuh.
“Segi pembiayaannya saja yang berbeda, namun semua anak mendapat perlakuan yang sama setara tanpa perbedaan. Fasilitas yang diterima pun sama pula,” katanya.
Sementara itu, Pendiri RUMAN Aceh, Ahmad Arif mengungkapkan setiap calon murid yang telah mendaftar akan disurvei rumahnya secara langsung oleh tim TK RUMAN Aceh untuk verifikasi dan memvalidasi kondisi ril keluarga calon murid tersebut.
Setelah itu, dicarikan donatur tetap melalui lelang kebajikan di sosial media untuk anak berkategori tidak berbayar atau gratis 100 persen selama satu tahun ajaran berlangsung. Jika pun ada donator yang mundur, akan dicarikan penggantinya.
“Tidak ada syarat mengikat dengan para donator. Semuanya berdasarkan kepercayaan penuh. Karenanya, terima kasih banyak kami haturkan kepada semua donator dan tim RUMAN Aceh atas totalitas komitmen dan dedikasi membersamai anak-anak dalam merajut masa depan lebih baik, insya Allah”, ujar Arif.
Sebagai informasi pada tahun ajaran ini, setiap donatur tetap dapat berbagi rezekinya Rp 400.000/bulan/anak. Donatur tetap itu bisa sendiri, bisa pula kolaborasi dengan lainnya berdonasi untuk satu anak sepanjang tahun ajaran. []