Program Gerakan Untuk Anak Sehat atau Geunaseh masih terus dilanjutkan oleh Pemerintah Kota Sabang melalui Dinas Kesehatan Dan Keluarga Berencana Kota Sabang untuk tahun 2023. Terdapat perubahan baru pada program Geunaseh tahun ini, yakni perubahan kriteria penerima manfaat.
Hal itu disampaikan saat kegiatan Gebyar Geunaseh dalam rangka HUT Kota Sabang ke 58 tahun di Sabang Fair, Minggu, 25 Juni 2023. Asisten III Setda Kota Sabang, Rinaldi Syahputra, mengatakan komitmen Program Geunaseh Pemkot Sabang pada dasarnya memang tetap mendukung dan menyediakan program Geunaseh ini dari awal yang dimulai dari tahun 2019 dengan Peraturan Wali Kota (Perwal) Sabang yang telah beberapa kali terjadi perubahan.
“Menyesuaikan kondisi dan keadaan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pas awal memang ada kekurangan tapi kita terus perbaiki. Terpenting dengan adanya program Geunaseh ini balita dan ibu hamil dapat maksimal memberikan kebutuhan anak demi anak-anak kita yang sehat ke depan,” tegasnya.
Social Policy Officer UNICEF FO Aceh, Hasnani Rangkuti, mengatakan untuk tahun 2023 ini, memang ada sedikit perubahan pada penerima manfaat dan persyaratannya. Perubahan ini sebenarnya in line dengan program pemerintah pusat dan provinsi dalam upaya pemenuhan hak-hak anak.
“Tahun ini memang ada perubahan di kriteria penerima manfaat dan penambahan syarat penerima manfaat. Penerima manfaat mencakup seluruh Ibu hamil dan anak usia 0-23 bulan, termasuk anak usia 24-59 bulan yang terkonfirmasi stunting dan atau wasting. Sementara penambahan syaratnya antara lain telah mendapatkan imunisasi rutin lengkap dan mengikuti kelas ibu hamil ” kata Hasnani.
Hasnani menyampaikan salah satu support UNICEF ke Pemerintah Kota Sabang adalah pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini, yang juga bersamaan dengan perayaan HUT Kota Sabang yang ke 58, menjadi momentum yang tepat untuk menyampaikan ke masyarakat luas tentang program Geunaseh ini.
“Semoga proses pelaksanaan program ini berjalan lancar dan anak-anak Sabang bisa hidup sehat, angka stunting semakin menurun serta angka cakupan imunisasi dapat membaik,” jelas Hasnani.
UNICEF mengapresiasi langkah yang diambil oleh Pemerintah Kota Sabang untuk terus melanjutkan program Geunaseh di tahun ini. Ini bentuk komitmen yang luar biasa dari Pemkot Sabang untuk memastikan hak-hak anak Sabang terpenuhi.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Sabang, Edi Suharto, menjelaskan mengenai peraturan baru program Geunaseh. Menurutnya, perubahan hanya dilakukan di kriteria penerima manfaat. Sebenarnya, perubahan kriteria ini tidak banyak berubah dari tahun lalu.
“Hanya sasaran kita kepada 1000 HPK, anak stunting dan wasting. Kalau dulu kan ke semua anak. Karena adanya program nasional, kita ikuti program nasional. Agar tepat sasaran makanan dan gizi yang diberikan sesuai kebutuhan anak stunting,” ungkapnya.
“Contohnya anak stunting tidak akan terjadi perubahan pertumbuhan dari kehamilan, itu yang kita perhatikan. Kalau sudah 2 tahun ke atas. Untuk perubahan pertumbuhan anak agak sulit. Jadi kita perhatikan dari 0-2 tahun,” tuturnya.
Sekretaris BAPPEDA Kota Sabang, Ismail, menyebutkan yang termasuk kriteria penerima manfaat Program Geunaseh yaitu seluruh Ibu hamil, anak usia 0-23 bulan, anak usia 24-59 bulan yang stunting dan/atau wasting
“Syarat penerima manfaat, domisili Kota Sabang, memiliki KTP Kota Sabang bagi ibu hamil, memiliki akte kelahiran bagi anak memiliki, kartu identitas anak (KIA), tercatat dalam KK Kota Sabang dari Orang Tua/Wali, Mendapatkan Imunisasi Rutin Lengkap, Mengikuti Kelas Ibu Hamil, Melakukan Kunjungan Ke Posyandu / Faskes Setiap Bulan,” ungkap Ismail.
Penerima Manfaat Program Geunaseh, Erni, menyampaikan sangat terbantu dengan adanya program Geunaseh. Program ini telah banyak membantunya dalam memenuhi kebutuhan anak. Ditambah dari segi pendapatan dirinya dan suami yang masih pas-pasan.
“Misal sebelumnya dalam seminggu saya jarang makan ikan. Sejak ada Program Geunaseh saya bisa makan ikan setiap hari. Kebetulan saya tinggal di Balohan, disana banyak nelayan. Tapi kan kalau tidak ada uang kita tidak bisa juga beli ikan. Dengan adanya Geunaseh kebutuhan anak dari asupan gizi terpenuhi. Anak saya sekarang umur 6 tahun. Sudah menerima bantuan Geunaseh sejak usia 2 tahun,” ujar Erni.
Koordinator Program Flower Aceh, Hendra Lesmana, juga menyebutkan selain sosialisasi melalui Gebyar Geunaseh, juga terlaksana kegiatan sosialisasi geunaseh untuk lintas sektor dan sosialisasi geunaseh untuk aparatur desa pada 23-24 Juni 2023 dengan melibatkan lintas sektor dan aparatur desa serta bidan desa dan puskesmas di Bappeda Kota Sabang.
“Apresiasi kepada Pemerintah Kota Sabang, semoga program ini bermanfaat untuk anak-anak di Kota Sabang. Harapannya program ini bisa direplikasi oleh daerah lainnya,” tutupnya. []