Dalam rangka memperingati HUT Palang Merah Indonesia (PMI) ke-79, pengurus PMI Kota Banda Aceh menggelar apel yang diikuti oleh pengurus PMI Aceh, staf PMI Kota Banda Aceh, serta relawan PMR, KSR, dan TSR di aula markas PMI Kota Banda Aceh, Selasa (17/9/2024).
Usai apel, pengurus membagikan tong sampah kepada perguruan tinggi dan sekolah yang diwakili oleh relawan KSR dan PMR PMI Kota Banda Aceh. Penyerahan tong sampah ini nantinya dilanjutkan dengan aksi peduli lingkungan oleh relawan unit KSR dan PMR di masing-masing perguruan tinggi dan sekolah.
Ketua PMI Kota Banda Aceh, Ahmad Haeqal Asri mengatakan, aksi peduli lingkungan dilakukan mengikuti imbauan PMI Pusat agar PMI provinsi dan kabupaten/kota terlibat aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan dan pengurangan dampak krisis iklim.
Di wilayah Kota Banda Aceh sendiri, kata Haeqal, aksi peduli lingkungan dilakukan dengan membagikan 30 tong sampah kepada perguruan tinggi dan sekolah yang diwakili oleh unit KSR dan PMR di bawah PMI Kota Banda Aceh, dan dilanjutkan dengan aksi bersih-bersih sampah di area perguruan tinggi dan sekolah masing-masing unit relawan.
“Ini bentuk kampanye kita untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar turut aktif dalam aksi peduli lingkungan, minimal dengan tidak buang sampah sembarangan dan membuang sampah sesuai dengan pemilahan tempat sampah, yaitu sampah organik, sampah anorganik dan sampah residu,” kata Haeqal.
Ia mengatakan, PMI Pusat juga mengimbau agar dilakukan pelatihan pembuatan bibit tanaman untuk anak sekolah dengan PMR sebagai penggerak di sekolah. PMI Pusat menargetkan dilakukan tanam bibit sampai tumbuh pohon oleh PMR setidaknya sebanyak 4 juta pohon di wilayah Indonesia.
Selain itu, kampanye untuk mengurangi penggunaan sampah plastik, hemat energi, dan hemat air juga dilakukan dalam upaya menjaga lingkungan dan iklim. Menurutnya, krisis iklim yang terjadi sekarang memiliki dampak yang nyata pada kehidupan manusia, seperti yang terjadi di Indonesia tahun lalu.
“Tahun lalu, suhu panas imbas dari anomali atmosfer El Nino berdampak terjadinya kemarau panjang yang kemudian mengakibatkan kekeringan di hampir seluruh Indonesia. Dampak yang lebih besar dari kemarau ini, terjadi penurunan produksi bahan pangan dan krisis air bersih,” jelas Haeqal.
Karena itu, ia mengajak semua insan relawan PMI, khususnya di Kota Banda Aceh, agar ikut terlibat aktif dalam aksi peduli lingkungan, sesuai dengan tema HUT PMI ke 79 yaitu “Aksi Adaptasi Iklim”. Mengatasi krisis iklim, lanjutnya, menjadi tanggung jawab bersama dari semua pihak.
Ia berharap seluruh elemen masyarakat bisa berpartisipasi aktif dalam aksi adaptasi iklim dengan melakukan berbagai hal, seperti menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan hingga melakukan aksi-aksi seperti penanaman pohon.
“Kita semua telah merasakan dampak dari krisis iklim. Sudah saatnya kita lebih peduli dan mulai lakukan aksi-aksi peduli lingkungan untuk menjaga bumi tetap sehat,” ujar Haeqal.[]