Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Bustami Hamzah mengatakan pentingnya mengantisipasi potensi darurat pangan tahun 2024 dengan meningkatkan produksi padi. Hal itu disampaikan saat memberi arahan pada Rakor Percepatan dan Peningkatan Produksi padi tahun 2024 di Aula Serbaguna Setda Aceh, Kamis (21/3/2024).
Menurutnya, Pemerintah Aceh dengan dukungan Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan sejumlah strategi untuk meningkatkan produksi pangan. Hal tersebut guna memastikan pasokan beras dan antisipasi darurat pangan berpotensi terjadi pada 2024 ini.
Sejumlah strategi yang telah dilakukan pemerintah Aceh, yakni; penerapan perluasan areal tanam (PAT), sistem pompanisasi di lahan kering dekat sungai, luas tambah tanam (LTT), serta tumpang sisip padi gogo di lahan kelapa sawit dan kebun kelapa rakyat.
Bustami menyampaikan bahwa target Luas Tambah Tanam (LTT) Aceh pada Maret 2024 telah tercapai. Dari Januari hingga Maret, Aceh bahkan melampaui target LTT yang telah ditetapkan, dengan total LTT mencapai 181.257 hektare, melebihi surplus sebesar 6.070 hektare.
Bustami juga menyoroti upaya Optimalisasi Lahan Rawa yang dilakukan bekerja sama antara Kementan dan TNI. Program ini bertujuan untuk memperluas area pertanian, dengan optimalisasi lahan seluas 11.557 hektare di tujuh kabupaten di Aceh.
Selain itu, sistem pompanisasi akan mengairi lahan seluas 28.495 hektare, dan tumpang sisip padi gogo akan dilakukan di lahan seluas 29.371 hektare.
Bustami menyatakan optimisme bahwa Aceh dapat meningkatkan produksi padi dibandingkan tahun sebelumnya, serta berupaya untuk membuat surplus lebih optimal. Untuk mendukung upaya tersebut, penting memanfaatkan mesin pertanian, memastikan ketersediaan benih berkualitas, dan memberikan bantuan pupuk kepada petani.
Dalam konteks lebih luas, Bustami mengingatkan bahwa ketahanan pangan memiliki peran strategis dan politis dalam pembangunan nasional.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah fluktuasi iklim yang dapat memengaruhi kualitas pertumbuhan tanaman. “Fluktuasi iklim yang mempengaruhi kualitas pertumbuhan tanaman menjadi tantangan utama mewujudkan ketahanan pangan. Akibat dari kondisi darurat pangan yang disebabkan oleh dampak El Nino, produksi pertanian di Indonesia kini menurun dan harga pangan meningkat,” kata Gubernur.
Bustami juga memberikan apresiasi kepada Menteri Pertanian (Mentan) atas alokasi program pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman pangan. Dia menegaskan dukungannya terhadap kegiatan ini dan berharap agar dapat berjalan dengan lancar, sehingga dapat meningkatkan produksi padi dan jagung untuk mengatasi darurat pangan. []