Jemaah haji 1444 Hijriah/2023 asal Indonesia akan dipulangkan ke Tanah Air secara bertahap. Pemulangan perdana jemaah haji dari Tanah Suci ke Tanah Air akan dimulai pada Selasa besok, 4 Juli 2023.
“Jadwal kepulangan jemaah Gelombang 1 akan dimulai pada 4 Juli 2023 besok. Mereka akan diterbangkan ke Tanah Air dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah,” kata Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin dalam keterangannya, Senin (3/7/2023).
“Dua hari sebelum kepulangan, dilakukan proses penimbangan bagasi jemaah di hotel masing-masing, dilanjutkan pemeriksaan koper bagasi dengan menggunakan X-Ray Multiview yang dapat mendeteksi barang-barang yang dilarang, termasuk air Zamzam,” ujarnya.
Fauzin menyebutkan, jemaah dan petugas yang diberangkatkan ke Tanah Air pada 4 Juli 2023 besok berjumlah 6.961 orang atau 18 kelompok terbang (kloter).
Ia menjelaskan, jemaah yang akan kembali ke Tanah Air, setelah menyelesaikan Tawaf Ifadah agar memastikan dirinya sudah melaksanakan Tawaf Wada. Menurutnya, Tawaf Wada’ adalah tawaf perpisahan yang dilakukan sebelum jemaah haji meninggalkan Makkah.
“Tawaf Wada’ hukumnya wajib. Bagi yang meninggalkan dikenakan dam menyembelih kambing (menurut Syafi’iyah, Hanafiyah, dan Hanabilah). Menurut Imam Malik, Dawud, dan Ibnu Munzir, Tawaf Wada’ hukumnya sunnah,” kata Fauzin.
Menurut Fauzin, kewajiban Tawaf Wada’ gugur dan tidak dikenakan dam, bagi jemaah wanita yang sedang haid/nifas, istihadlah, orang yang beser, anak kecil, orang yang fisiknya lemah, orang yang luka darah keluar terus, orang yang tertekan, dan orang yang tertinggal rombongan.
“Wanita haid cukup berdo’a di depan pintu Masjidil Haram ketika akan meninggalkan Makkah. Selanjutnya, jemaah haji lemah karena usia atau sakit sehingga mengalami kesulitan (masyaqqat) jika melaksanakan Tawaf Wada’,” jelasnya.
Fauzin menambahkan, Tawaf Wada’ dapat disatukan dengan Tawaf Ifadah bagi jemaah dalam kondisi uzur, misalnya sakit yang menjadikannya sangat berat atau tidak memungkinkan melaksanakan keduanya secara terpisah. Jemaah yang masa tinggal di Makkah sangat terbatas karena harus segera pulang ke Tanah Air, khususnya jemaah haji gelombang pertama kloter awal.
Kepada jemaah, ia mengimbau agar mematuhi ketentuan barang bawaan yang akan dibawa dalam kopernya. Dikatakan Fauzin, Garuda Indonesia dan Saudia Airlines hanya akan mengangkut barang bawaan jemaah haji berupa tas paspor, koper kabin, dan koper bagasi sesuai standar yang diberikan dan berlogo maskapai.
“Jemaah haji Indonesia berhak membawa koper kabin dengan berat maksimal 7 kg, koper bagasi dengan berat maksimal 32 kg, dan tas paspor,” ujarnya.
“Sesuai aturan penerbangan, barang-barang yang dilarang dibawa selama penerbangan, yaitu: barang yang mudah terbakar/ meledak, senjata api dan senjata tajam, gas, aerosol, dan cairan melebihi 100ml, uang lebih dari Rp100.000.000 atau SAR25.000, dan Air Zamzam,” tutup Fauzin.
Berikut rincian 18 kloter yang pulang pada 4 Juli 2023, dikutip dari laman Kemenag:
1) Debarkasi Batam (BTH) 1 sebanyak 374 orang,
2) Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) 4 sebanyak 374 orang,
3) Debarkasi Surabaya (SUB) 1 sebanyak 450 orang,
4) Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) 1 sebanyak 400 orang,
5) Debarkasi Surabaya (SUB) 2 sebanyak 450 orang,
6) Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) 2 sebanyak 480 orang,
7) Debarkasi Surabaya (SUB) 3 sebanyak 450 orang,
8) Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) 1 sebanyak 393 orang,
9) Debarkasi Medan (KNO) 1 sebanyak 360 orang,
10) Debarkasi Aceh (BTJ) 1 sebanyak 393 orang,
11) Debarkasi Solo (SOC) 1 sebanyak 360 orang,
12) Debarkasi Makassar (UPG) 1 sebanyak 393 orang,
13) Debarkasi Batam (BTH) 2 sebanyak 374 orang,
14) Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) 2 sebanyak 393 orang,
15) Debarkasi Solo (SOC) 2 sebanyak 360 orang,
16) Debarkasi Solo (SOC) 3 sebanyak 360 orang,
17) Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) 3 sebanyak 393 orang, dan
18) Debarkasi Batam (BTH) 3 sebanyak 374 orang.