Menjelang pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara (Sumut) yang akan digelar Senin (9/9/2024) malam, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan Pemerintah Aceh melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengantisipasi potensi hujan di sejumlah wilayah di Aceh.
Langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran rangkaian acara dan pertandingan selama PON yang akan berlangsung dari 9 hingga 20 September 2024.
Sebanyak 10 kabupaten/kota di Aceh, termasuk Banda Aceh, Sabang, Aceh Besar, Aceh Barat, Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara, menjadi lokasi pelaksanaan PON. Cuaca di daerah-daerah ini diperkirakan cenderung basah dengan potensi hujan sehingga operasi modifikasi cuaca dianggap penting untuk mengurangi intensitas curah hujan.
BNPB melaporkan bahwa OMC memiliki tingkat efektivitas antara 90-98 persen dalam mengurangi curah hujan di suatu wilayah. Tim OMC BNPB, yang terdiri dari dua orang ahli, tiba di Aceh pada Minggu siang (8/9) dan disambut oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Fadmi Ridwan, di Bandara Sultan Iskandar Muda. Tim tersebut segera memulai operasi pada Minggu malam di atas wilayah perairan Sungai Krueng Raya.
Kepala BPBA Teuku Nara Setia mengatakan operasi ini bukan bertujuan untuk “menghentikan” hujan, melainkan untuk mengurangi intensitas curah hujan di satu tempat dengan cara menurunkannya di wilayah lain. “Ini adalah bentuk ikhtiar bersama untuk meminimalkan risiko bencana yang dapat dipicu oleh kondisi cuaca,” ujarnya.
Nara menambahkan, OMC bukan hal baru dalam mitigasi bencana hidrometeorologi, baik dalam kondisi kekeringan maupun basah. OMC telah digunakan sebelumnya untuk menurunkan hujan di daerah-daerah terdampak kebakaran hutan dan lahan, serta untuk redistribusi curah hujan seperti yang dilakukan saat ini. “OMC dilakukan untuk redistribusi hujan agar diharapkan turun di wilayah lain dan tidak terfokus di 10 kabupaten/kota penyelenggara PON,” kata Nara.[]