Program studi alias prodi ini tidak dimiliki kampus lain di Aceh. Setidaknya, sejauh ini, baru dibuka di Universitas Muhammadiyah Mahakarya (UMMAH) Aceh di Kabupaten Bireuen. Prodi Pendidikan Khusus namanya.
Prodi ini lahir pada 28 Maret 2022. Sesuai nama, materi diajarkan di jurusan itu pun khusus. Karena, lulusannya kelak jadi guru bagi para siswa difabel. Meski tak semua mahasiswa di situ difabel, tapi ada beberapa yang ‘istimewa’, dan berprestasi pula.
Coba lihat dua mahasiswa prodi ini yang difabel dan berprestasi, yang bikin Rektor UMMAH Aceh Muharrir, menyebutnya di Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Luar Biasa (SLB), Ahad lalu.
“Saya merasa bangga melihat semangat dan bakat luar biasa yang dimiliki para peserta didik dengan segala keterbatasan yang mereka miliki,” katanya mengomentari siswa difabel.
“Ini mengingatkan saya dengan dua mahasiswa kami yang difabel namun juga berprestasi.”
Umi Mawaddah dan Faulisma Pidar. Yang pertama difabel tunarungu wicara yang baru baru ini meraih juara comic strip di Pekan Seni Mahasiswa Daerah (PEKSIMIDA) XVI.
Adapun Faulisma, difabel netra (low vision) menjuarai tilawah di Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Provinsi Aceh tahun 2023.
Menurut Ketua Prodi Pendidikan Khusus UMMAH Robiansyah Setiawan, ada beberapa mata kuliah peminatan yang sangat penting bagi tenaga pendidik khusus.
“Mata kuliah pendidikan dan pembelajaran anak disabilitas netra, rungu, dan grahita,” katanya, Rabu (10/7/2024).
Kepala Dinas Pendidikan Aceh Martunis berharap pendidikan inklusi di Aceh terus berkembang, salah satunya karena kehadiran Prodi Pendidikan Khusus di UMMAH.
“Dengan pertemuan MKKS SLB dengan UMMAH mudah-mudahan dapat menciptakan kolaborasi untuk kemajuan pendidikan di Aceh terutama pendidikan inklusi,” katanya.
Di Indonesia, menurut Survei Ekonomi Nasional 2020, ada 28,05 juta jiwa difabel alias 10,38 persen dari total penduduk. Mirisnya, Bank Dunia pada 2021 menyebut bahwa 660.000 anak difabel di Indonesia belum memperoleh pendidikan formal.
Muharrir meyakini kehadiran prodi itu di UMMAH bakal menjawab persoalan itu. Sebab, para lulusan di situ setidaknya akan mengatasi kekurangan guru untuk sekolah luar biasa.
“Ini upaya memfasilitasi kebutuhan dan tantangan Aceh ke depan dalam mengatasi kurangnya guru berlatar belakang pendidikan khusus,” katanya.[]