Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Aceh, Azhari mengatakan, banyak tanah wakaf di Aceh yang terbengkalai. Untuk memproduktifkan tanah wakaf tersebut Azhari meminta setiap ASN Kemenag Aceh untuk menanam satu pohon di setiap lahan wakaf.
“Banyak tanah wakaf yang kosong, untuk mengisi kekosongan tanah wakaf ini kita ajak setiap ASN tanam satu pohon,” kata Azhari, usai melakukan penanaman pohon alpukat secara simbolis di lahan wakaf Desa Lot Kala, Aceh Tengah, Jumat, (8/11/2024). Turut serta dalam penanaman pohon tersebut Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Ditzawa) pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, Waryono.
Azhari menjelaskan, penanaman pohon di lahan wakaf tentunya harus disesuaikan dengan ikrar wakaf dari wakif (pewakaf) itu sendiri. Azhari menargetkan, setiap kabupaten dan kota di Aceh minimal menanam 2000 batang pohon di lahan wakaf.
“Kemenag menanam di lahan yang masih kosong itu sesuai ikrar wakif, dan setelah ditanam tugas nazir (pengelola wakaf) untuk menjaga,” ujarnya.
“Tugas kita berat tapi untuk umat dan niat kita tanam pohon sesuai ikrar wakif. Misalnya diwakafkan untuk kemakmuran masjid, pohon yang kita tanam untuk kemakmuran masjid,” kata Azhari.
Ia mengatakan, program penanaman pohon di tanah wakaf yang kosong tersebut akan memberikan manfaat yang begitu besar bagi umat di kemudian hari.
Azhari menuturkan, dari 23 kabupaten dan kota di Aceh, beberapa Kankemenag telah menjalankan program ini. Seperti halnya, Kemenag Aceh Singkil yang telah menanam 1.100 batang sawit di lahan wakaf di Gampong Sebatang. Kemudian, Aceh Tengah telah menanam 2000 batang kopi di Kala Wih Ilang. Terakhir, Bireuen berupa penanaman 2000 seperti sawit, mangga, dan kelapa.
“Hari ini kita tanam dua batang itu terus mengalir sedekah jariah. Jika ada pegawai 20.000 orang maka ada 20.000 batang pohon yang ditanam,” katanya.
Mantan Kabid Urais Kanwil Kemenag Aceh ini berkomitmen, pihaknya akan terus bergerak dalam memproduktifkan tanah wakaf yang terbengkalai. “Kegiatan ini terus kita dorong untuk memberdayakan wakaf di Aceh,” kata Azhari.
Selain itu, Azhari juga mendorong para nazir untuk terus meningkatkan diri dalam pengelolaan tanah wakaf. Peran nazir, menurutnya, menjadi penting dalam upaya memproduktifkan wakaf.
“Nazir kita dorong untuk lebih KEREN (kreatif dan energik) dan BEKEN (berkah berkelanjutan),” ujarnya.
4 Lembaga Terima BWI Aceh Award
Empat lembaga peduli wakaf di Aceh menerima penghargaan dari Badan Wakaf Indonesia (BWI) perwakilan Aceh.
Penyerahaan penghargaan untuk lembaga pengelola wakaf di Aceh tersebut diserahkan dalam BWI Aceh Award yang berlangsung di Hotel Parkside, Aceh Tengah, Kamis (7/11/2024) malam.
Adapun lembaga yang mendapatkan penghargaan yakni, Baiturrahman Peduli Ummat kategori nazir terbaik. Selanjutnya, Aceh Tengah dinobatkan sebagai pemerintah daerah terbaik peduli wakaf. Kemudian, BWI perwakilan terbaik diraih oleh perwakilan BWI Aceh Singkil, dan Kankemenag Kabupaten/Kota peduli wakaf diraih Kankemenag Pidie Jaya.
Penyerahan penghargaan untuk lembaga ini dilakukan saat malam puncak Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) BWI Perwakilan Aceh sekaligus BWI Aceh Award 2024. []