Jelang peringatan hari ulang tahun ke-18 Damai Aceh, Katahati Institute menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk mengumpulkan cerita dari berbagai Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) Aceh dalam mendorong dan perdamaian. Diskusi berlangsung di Hoco Coffee, Banda Aceh, Sabtu (12/8/2023).
Direktur Katahati Institute, Raihal Fajri menjelaskan OMS di Aceh telah memberikan peran dan kontribusi penting dalam pembangunan perdamaian Aceh. “Gagasan Pembangunan perdamaian pada awalnya terbentuk dari kumpulan-kumpulan ataupun perorangan lalu kemudian bertransformasi menjadi sebuah komunitas, sehingga melahirkan berbagai macam program-program seperti; pendampingan korban pelanggaran HAM berat, advokasi perumusan kebijakan hingga pemberdayaan perekonomian masyarakat,” katanya.
Berbagai kisah yang disampaikan para aktivis OMS di masa lalu nantinya merupakan pengetahuan yang harus didokumentasikan dan dikelola dengan menggunakan ruang dan media yang kemudian memudahkan untuk dibagi sebagai pengetahuan bagi mendatang. pelaku maupun perwakilan “Kisah itu nantinya akan disusun menjadi media pembelajaran berbasis virtual dengan memastikan hak cipta pengetahuan tetap pada lembaga ataupun personal dimaksud,” jelas Raihal.
Katahati mempunyai program yang bernama Kaki Langit atau Rumah Pengetahuan Masyarakat Sipil Aceh, selama ini telah memproduksi berbagai materi best practice seperti buku, video dan lainnya yang berkaitan dengan pendidikan perdamaian dan pembangunan Aceh.
FGD bertema ‘Refleksi Strategis dan Tantangan OMS Mengisi Perdamaian di Aceh’ dihadiri beberapa narasumber, di antaranya; Prof Humam Hamid, Saifuddin Bantasyam, Yarmen Dinamika, Afridal Darmi, Teuku Ardiansyah, Taufik Abda, Alfian, Muazzinah Yacob, Noviana, Leila Jauhari, Riswati, dan Azharul Husna.
Para narasumber berbagi pengalamannya terkait aktivitas OMS di masanya dalam mendorong, merawat perdamaian hingga tantangan yang dihadapi. “Ini forum penting, berharap akan terus ada diskusi seperti ini untuk mengumpulkan pengetahuan dan membicarakan berbagai tantangan OMS ke depan,” harap Humam Hamid. []