Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) mulai merekonstruksi jalur Lamtamot-Gampong Panca dengan panjang jalan sekitar 9,8 Km. “Alhamdulillah, mereka telah melaporkan secara resmi tentang pengerjaan jalan Lamtamot-Panca, hingga akses transportasi dari Panca akan semakin lancar,” kata Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhmmad Iswanto yang didampingi Kadis PUPR Aceh Besar Ir Syahrial dalam keterangannya, Rabu (6/9/2023).
Menurut Iswanto, kapastian pengerjaan jalan dengan status Jalan Kabupaten dan lebar aspal 4 meter itu didapat setelah adanya pemberitahuan dari pihak Kemen PUPR melalui PPK Propinsi Aceh tentang terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
“Dengan waktu masa anggaran efektif tersisa empat bulan lagi, kita meminta kepada semua pihak untuk mendukung penuh keberadaan proyek dalam upaya membuka isolasi dari saudara saudara kita di Panca dan Lamkubu,” katanya.
Proyek rekonstruksi lintas Lamtamot-Gampong Panca dalam wilayah Kecamatan Lembah Seulawah itu adalah usulan dari Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto pada 2022 ke Kemen PUPR, sebagai solusi untuk memberikan fasilitas transportasi antar kawasan yang sejak lama kondisinya sangat memprihatinkan. Selain itu juga untuk memudahkan akses geliat ekonomi warga sekitar. “Pemkab Aceh Besar tak memiliki dana yang cukup untuk merekonstruksinya, sehingga kita usulkan ke Kemen PUPR, Alhamdulillah telah ditanggapi dengan sangat baik dan langsung dikabulkan,” tutur Iswanto.
Sementara itu Kadis PUPR Aceh Besar mengatakan, penanganan jalan jalan rusak termasuk lintas Lamtamot-Panca sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 tahun 2023 Tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah. Dan proyek Inpres itu telah dimulai secara serentak di Nusantara sejak akhir Juli 2023. “Khusus untuk lintas Lamtamot-Panca juga dimulai bulan ini, semoga pembangunan fasilitas untuk kemaslahatan rakyat ini berlangsung sesuai rencana. Dan sangat butuh dukungan dari semua pihak,” kata Syahrial.
Selama ini warga Panca terpaksa melintasi jalan yang kondisinya benar benar prihantin, karena telah lama dalam kondisi rusak, akibat telah puluhan tahun dibangun, namun tanpa perawatan maksimal. Bahkan sebuah jembatan yang dibangun sempat menjadi joke sebagai ‘jembatan Abunawas’, karena tidak kunjung tersambung.
Namun kini jembatan itu telah terbangun, hingga para bocah dari Panca tak lagi menyeberangi sungai saat ke sekolah, serta warga juga telah memiliki akses jembatan untuk memasarkan hasil taninya. []