Jelang Pemilu 2024, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Aceh mengingatkan para pihak untuk mencegah potensi konflik dan pecah belah di kalangan masyarakat. Salah satunya melalui pendidikan politik.
Hal tersebut disampaikan oleh anggota FKDM Aceh, Mirza Fanzikri saat memberikan materi dalam Rapat Kerja (Raker) FKDM Angkatan I Tahun 2023 di Aula Badan Kesbangpol Kota Langsa, Kamis (11/5/2023). “Kita perlu belajar dari Pemilu 2019 yang telah menyebabkan polarisasi sosial di level akar rumput, sedangkan level elit adem-adem saja, pendidikan politik sangat penting untuk meminimalisir potensi konflik jelang pemilu 2024,” kata Mirza.
Menurutnya, konflik tersebut jangan terulang lagi. Banyak aspek pembangunan terhambat akibat konflik. Sehingga sejak dini potensi konflik itu harus diwaspadai agar tidak menjadi ancaman, tantangan, hambatan, dan ganguan bagi pembangunan. “Gejalanya harus sebisa mungkin dideteksi dari skala paling kecil,” ujar Mirza yang juga dosen FISIP UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Pemilu 2024 tidak tertutup kemungkinan ada potensi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan. Mirza mengajak semua pihak untuk bertanggungjawab sesuai peran masing-masing. Baik sebagai pemerintah, akademisi, dunia usaha, media, serta kelompok masyarakat. “Perlu mengadopsi filosofi sapu lidi dalam hal sinergitas dalam menghadapi Pemilu 2024 nanti yang tahapannya telah dimulai,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional Badan Kesbangpol Aceh, Dedy Andrian, menyebutkan tahun politik 2024 mendatang adalah momentum penting bagi rakyat Indonesia, sehingga berbagai forum kemasyarakatan harus bersinergi dalam mendeteksi potensi gangguan keamanan, kententraman dan ketertipan masyarakat (kamtramtibmas) secara terarah, terkoordinasi dan berkesinambungan.
“Tentu ini tidak mudah. Ini pekerjaan besar yang menentukan masa depan bangsa kita, masa depan negara kita, apalagi melibatkan jumlah pemilih yang sangat besar. Perlu kerja sama semua pihak, antar lembaga dan pemerintah untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang tenteram, damai, tertib dan teratur,” kata Dedy.
Rapat kerja FKDM diikuti Unsur Polres, Kodim, Satuan Intelijen, Kesbangpol, SKPK Terkait, FKDM, FKUB, FPK, LSM/Ormas, jurnalis dan tokoh masyarakat. []