Anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Arya Sinulingga mengumumkan bahwa agenda drawing Piala Dunia U-20 FIFA 2023 yang rencananya digelar di Bali pada 31 Maret mendatang resmi dibatalkan. Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui live streaming YouTube PSSI, Ahad (26/3).
Arya mengungkapkan, PSSI akan mengantisipasi kemungkinan terburuk dari keputusan FIFA tersebut. “Kami dari PSSI sedang memikirkan penyelamatan sepakbola Indonesia. Karena sanksi FIFA bisa mengucilkan sepak bola Indonesia dari dunia,” ujarnya.
PSSI, kata Arya, memahami sulitnya memisahkan politik dan olahraga. Oleh karena itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri sebagai penanggung jawab diplomasi dan politik luar negeri Indonesia dan dengan Kemenpora sebagai Inafoc atau penanggung jawab pelaksana Indonesia.
“Ketua umum juga akan melaporkan kepada Bapak Presiden pada kesempatan pertama untuk mencari solusi untuk semua ini baik secara diplomasi maupun politik luar negeri untuk bagaimana menyelamatkan sepakbola Indonesia yang kita cintai,” sebutnya.
Arya meminta semua pecinta sepakbola di Indonesia dan semua masyarakat Indonesia yang ingin persepakbolaan tanah air lebih maju, untuk bersikap tenang. “Kami akan mencoba mencari solusi yang terbaik. Sepakbola Indonesia harus kita selamatkan bersama sama,” ujarnya.
Adapun Piala Dunia U-20 FIFA 2023 direncanakan berlangsung di Indonesia selama 20 Mei-11 Juni mendatang. Pesertanya ada 24 negara, termasuk Israel yang lolos dengan status Runner Up Euro U19 2022.
Bali menjadi salah satu dari 6 kota pelaksanaan Piala Dunia U-20. Selain Bali, laga-laga Piala Dunia U-20 FIFA 2023 itu rencananya juga akan berlangsung di Jakarta, Bandung, Surabaya, Solo, dan Palembang. []