Fenomena remaja bawa senjata tajam di jalanan akhir-akhir ini membuat ulama di Kota Lhokseumawe, Aceh, turun tangan. Mereka membahas topik ini saat menemui pejabat pemerintah setempat Sabtu lalu.
Teungku Sulaiman Lhok Weng, Teungku Jamaluddin, Teungku Abdul Halim, dan Teungku Nasruddin, di antara para ulama yang memberi saran ke Penjabat Wali Kota Lhokseumawe A Hanan untuk mencegah kenakalan remaja itu meluas.
Hanan mengatakan akan mengeluarkan seruan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Lhokseumawe terkait masalah kenakalan remaja.
“Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mencegah dan mengantisipasi serta membina remaja,” katanya, dikutip Senin (5/2/2024).
Kepala Kepolisian Resor Lhokseumawe Ajun Komisaris Besar Henki Ismanto yang turut hadir dalam pertemuan bilang terus mengantisipasi gangguan keamanan di wilayah itu. Termasuk persoalan kenakalan remaja bawa senjata tajam.
“Patroli rutin pada malam hari terus dilakukan jajaran Polres Lhokseumawe,” katanya.
“Ada 142 remaja terdiri dari 7 kelompok yang kami amankan Ramadan tahun lalu dan telah dibina ketika itu.”
Fenomena remaja bawa senjata tajam akhir-akhir ini marak di beberapa kota, seperti Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Aceh Besar, dan Banda Aceh. Polisi beberapa kali menangkap mereka dan mengamankan senjata tajam, seperti pedang. Setelah dibina, mereka diserahkan ke orang tua.[]