Empat film asal Aceh bakal ditayangkan dalam festival Pesta Filem Kota Bharu yang diadakan di Kelantan, Malaysia, pada 13-16 September 2024. Selain itu, seorang filmmaker Aceh Akbar Rafsanjani bakal menjadi pembicara dalam kegiatan itu.
Festival ini merupakan tahun kedua penyelenggaraannya, setelah sukses memulai debutnya pada 2023. Kota Bharu, ibu kota Kelantan, menjadi tuan rumah acara ini, yang diinisiasi sebagai wadah ekspresi seni di wilayah yang dikenal dengan syariat Islam yang kental, serupa dengan Aceh.
Empat film Aceh tersebut berjudul Tanpa Batas Waktu, Suloh, Woe Gampong, dan Gelombang Sinema Ujung Sumatera.
Akbar Rafsanjani mengatakan gagasan untuk mengadakan festival film di Kelantan terinspirasi oleh keberhasilan Aceh dalam menyelenggarakan Aceh Film Festival, meski tidak memiliki bioskop. “Teman saya, Amir Muhammad, seorang filmmaker senior Malaysia, melihat postingan saya di Facebook tentang Aceh Film Festival. Ia berpikir, jika Aceh bisa mengadakan festival film tanpa bioskop, kenapa Kelantan tidak?” kata Akbar kepada acehkini, Sabtu (31/8/2024).
Pada tahun pertama festival, beberapa kendala muncul, termasuk kontroversi seputar salah satu film yang ditayangkan, yang memicu reaksi keras di media sosial Malaysia. Namun, pada tahun ini, penyelenggara menggelar acara dengan mematuhi regulasi, termasuk memastikan semua film yang ditayangkan telah lulus sensor.
“Tahun ini, saya kembali diminta untuk memilih beberapa film dari Aceh untuk ditayangkan di festival ini. Setelah melalui proses seleksi oleh lembaga sensor, Alhamdulillah, empat film Aceh berhasil lolos dan siap diputar,” kata Akbar.
Selain pemutaran film, festival ini juga menghadirkan diskusi yang membahas konektivitas budaya antara wilayah-wilayah seperti Aceh, Jambi, dan Sabah.
“Aceh dan Kelantan yang punya kesamaan tanpa bioskop dengan background syariat Islam, tapi bisa bersinergi untuk membawa film menjadi sesuatu yang tidak dipandang negatif,” kata Akbar.[]