Sejumlah dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) dan Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Syiah Kuala (USK) beserta lebih dari 60 kelompok muda mewakili berbagai komunitas di Banda Aceh, seperti Fastana, Sahabat Bumi (SoBi), Senyum Anak Nusantara (SAN) Aceh, ICAIOS, KamiKita, membersihkan Pantai Alue Naga, Kota Banda Aceh, Ahad kemarin.
Kegiatan ini bagian program Hilirisasi Inovasi Universitas Syiah Kuala (HIU) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat USK.
Rizanna Rosemary, Ketua HIU USK, menyebut tujuannya untuk sosialisasi aplikasi antar jemput sampah terpilah masyarakat bernama e-tikbroh.yak yang dikembangkan dosen dan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi USK.
Aplikasi tersebut akan hadir di Playstore dan dapat diakses serta dimanfaatkan masyarakat umum.
“Aplikasi ini hadir menjadi penghubung antara masyarakat (yang menghasilkan sampah) dengan mitra, yang akan memanfaatkan sampah terpilah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis, salah satunya seperti yang dilakukan kelompok perajin ADT Reuse Products,” kata Rizanna yang juga CEO e-tikbroh.yak, Senin (5/6/2023).
Kehadiran aplikasi itu harapannya menjadi solusi mengurangi jumlah sampah di Kota Banda Aceh. Selain mendapatkan edukasi terkait pilah sampah yang efektif, pengguna aplikasi ini akan mendapatkan manfaat berupa sampah terpilah yang dijemput akan ditimbang untuk diberikan poin sesuai kategori sampah.
Jumlah poin terkumpul dapat ditukar dengan uang dan produk hasil karya mitra e-tikrboh.yak.
Pungut dan pilah sampah di Pantai Alue Naga juga bertepatan Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 2023, dengan mengusung tema “Kami butuh lingkungan bersih, bukan puntung rokok”. Tema ini mengedukasi masyarakat terkait bahaya rokok bagi kesehatan dan lingkungan.
“Kami percaya dengan melibatkan masyarakat akan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan pantai dan melindungi lingkungan dari dampak negatif limbah tembakau,” kata Zainal Abidin Suarja, Ketua Natural Aceh–mitra e-tikbroh.yak.[]