Dinas Syariat Islam Aceh melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah Pendidikan dan Pelatihan Al-Qur’an (UPTD PPQ) telah berhasil menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) untuk tenaga pelatih dan juri Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat provinsi Aceh. Acara ini berlangsung dari tanggal 15 hingga 17 September 2023 di Hotel Kumala, Banda Aceh.
Kepala UPTD PPQ DSI Aceh, Hamdani, S.Ag, MH, selaku ketua panitia, mengungkapkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 71 peserta yang berasal dari berbagai lembaga penyelenggara MTQ di Aceh, termasuk Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten/Kota se-Aceh, LPTQ Provinsi Aceh, Ikatan Persaudaraan Qari Qariah dan Hafizh Hafizhah (IPQAH) Aceh, serta Forum Ukhuwah Qari dan Hafiz Aceh (FUQAHA).
Narasumber dalam kegiatan bimtek ini berasal dari LPTQ Aceh dan LPTQ Nasional, menambahkan dimensi nasional dalam upaya peningkatan kualitas pelatih dan juri MTQ di Aceh.
Sementara itu, Kadis Syariat Islam Aceh, Zahrol Fajri, S.Ag, MH, dalam pembukaan acara memberikan arahan bahwa tujuan utama dari bimtek ini adalah untuk meningkatkan profesionalisme pelatih dan dewan hakim MTQ. Menurutnya, posisi seorang hakim dalam pelaksanaan MTQ sangat sentral karena fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam ilmu Al-Qur’an. Hal ini perlu diwujudkan melalui serangkaian pelatihan, bahkan sertifikasi bagi pelatih dan dewan hakim MTQ.
Zahrol berharap agar peserta dapat mengikuti bimtek ini dengan penuh kesungguhan guna meningkatkan kualifikasi hakim MTQ. Dia juga berharap kegiatan ini mampu melahirkan para pelatih dan hakim yang memiliki kualitas tinggi. “Kita ingin para hakim dapat bertindak jujur dan memberikan penilaian objektif dalam pelaksanaan MTQ ke depan,” ujarnya.
Selain pemaparan materi dan diskusi, kegiatan bimtek ini diakhiri dengan post test. Para peserta diberikan simulasi praktik dalam menilai penampilan peserta MTQ sesuai dengan bidang penilaian masing-masing. Ini bertujuan untuk mengukur pemahaman dan kemampuan praktis yang diperoleh selama bimtek.
Acara ini menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan standar dan kualifikasi para pelatih dan juri MTQ di Aceh. Diharapkan bahwa hasil dari kegiatan ini akan berdampak positif dalam penyelenggaraan MTQ di masa mendatang. []